Rabu, Desember 09, 2009

Soal ulangan Formatif Kelas 6 SD

Soal Ulangan Formatif ke - 3
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VI (enam)
Semester : I ( pertama)
Waktu : 2 X 35 menit
I. Isian (Tulislah soal dan isiannya! )
1. Anak-anak bermain di halaman. Arti kata ulang pada kata anak-anak adalah …….. (banyak anak)
2. Adik bermain mobil-mobilan di halaman. Arti kata ulang pada kata mobil-mobilan adalah ……..(mobil tiruan /mobil mainan)
3. Mengubah puisi menjadi prosa disebut ………………….(parafrasa)
4. Biodata terdiri dari 3 bagian yaitu ………………………(data diri, riwayat pendidikan,riwayat pekerjaan)
5. 3 Contoh kata ulang sejati (dwilingg) atau mengulang kata dasar yaitu…….(anak-anak, rumah-rumah, bapak-bapak, ibu-ibu,dll.)
6. 3 Contoh kata ulang berimbuhan adalah ……………….. (bermain-main, melompat-lompat, bersalam-salaman dll)
7. Penggal menurut suku katanya kata-kata di bawah ini!
1) Perwakilan : ……………………………..(per-wa-kil-an)
2) Ultra : …………………………………(ul-tra)
3) Disiplin : …………………………………….(di-sip-lin)
4) Ketaatan : ……………………………(ke-ta-at-an)
8. Imbuhan berupa awalan antara lain ……………………..(ber,se,me,di,ke,pe,ter)
9. Imbuhan berupa akhiran antara lain ……………………..(I,kan,an,man,wan,wait)
10. Penulisan kata depan di- , ke- adalah ……………………(dipisah)
11. Penulisan awalan di- dan ke- adalah …………………………..(dirangkai)
12. 3 Contoh kata ulang semu adalah ……………………….(kupu-kupu, kura-kura,)
13. 3 contoh kata ulang berubah bunyi adalah ……………………(putra-putri,muda-mudi, mondar-mandir, bolak-balik)

II. Uraian
1. Buatlah 1 kalimat tak langsung!
2. Ubahlah kalimat langsung yang kamu buat di atas, menjadi kalimat tak langsung!
3. Buatlah 1 kalimat lengkap berpola SPOK dengan keterangan tempat!
4. Buatlah 1 kalimat lengkap berpola SPOK dengan keterangan alat!
5. Buatlah 1 kalimat lengkap berpola SPOK dengan keterangan cara!
6. Buatlah 1 kalimat lengkap berpola SPOK dengan keterangan sebab!
7. Buatlah 1 kalimat lengkap berpola SPOK dengan keterangan asal!
8. Buatlah 1 kalimat berpola KSPO dengan keterangan waktu!
9. Buatlah 1 kalimat berpola SP!
10. Buatlah 1 kalimat berpola SPO!
11. Buatlah 1 kalimat berpola SPK!
12. Buatlah 1 kalimat berpola KSP!
13. Buatlah 1 kalimat aktif!
14. Ubahlah 1 kalimat aktif yang kamu buat di atas menjadi kalimat pasif!
15. Buatlah 1 kalimat pujian!
16. Buatlah 1 kalimat kritikan!
17. Buatlah 1 kalimat pengandaian!
18. Buatlah 1 kalimat anjuran!
19. Buatlah 1 kalimat majemuk setara menggabungkan!
20. Buatlah 1 kalimat majemuk setara pertentangan!
21. Buatlah 1 kalimat majemuk setara pilihan!
22. Tuliskan ciri – ciri pantun!

Selamat bekerja semoga sukses
Created by Suparman Putralagoma

Soal Ulangan Formatif Bahasa Indonesia Kelas 6 SD

SOAL ULANGAN FORMATIF BAHASA INDONESIA
KELAS/SEMESTER : VI (enam) / I (pertama)
Tahun : 2009 / 2010
Sekolah : SDS 2 Yapena

I. Tulislah soal dan isilah titik-titik di bawah ini dengan isian yang tepat!
1. Fabel adalah cerita yang tokohnya………………………
2. Cerita rakyat yang isi ceritanya tentang asal usul suatu tempat disebut……………………..
3. Latar cerita terdiri dari 3 macam yaitu……………………(1) ……………………(2) …………………………..(3)
4. Tuliskan 1 contoh kalimat langsung!
5. Ubahlah 1 kalimat langsung yang kamu buat di atas menjadi kalimat tak langsung!
6. Kalimat kritikan adalah kalimat yang menyatakan…………………………….
7. Tuliskan 1 contoh kalimat kritikan!
8. Kalimat pujian adalah kalimat yang menyatakan……………………………………
9. Tuliskan 1 contoh kalimat pujian!
10. Kalimat anjuran adalah kalimat yang berisi tentang………………………………………………!
11. Tuliskan 1 contoh kalimat anjuran!
12. Kalimat perintah halus disebut juga kalimat …………………………
13. Buatlah 1 kalimat perintah halus!
14. Formulir disebut juga daftar……………………
15. Biodata disebut juga …………………………………
16. Biodata biasanya digunakan untuk ………………………………
17. Biodata dibagi menjadi 3 bagian yaitu ……………………..(1) …………………….(2) …………………………(3)
18. Kartu pos digunakan untuk ……………………………………
19. Isi berita yang terdapat dalam kartu pos bersifat …………………………….
20. Wesel pos adalah surat untuk ……………………………..
21. Surat bukti pengiriman uang melalui wesel pos disebut ……………………
22. Tuliskan urutan yang termasuk data diri !
23. Tuliskan urutan apabila kita membuat laporan hasil pengamatan!
24. Prosa disebut juga ………………………
25. Puisi disebut juga karangan ……………………………
26. Mengubah puisi menjadi prosa disebut …………………………….
27. Iklan baris adalah ………………………………………
28. Buatlah 1 contoh iklan baris!
29. Yang menjadi dasar cerita disebut ………………………………
30. Tuliskan kegunaan tanda titik dua (:) 2 saja!
31. Buatlah 1 kalimat berpola SPOK dengan keterangan tempat!
32. Buatlah 1 kalimat berpola SPOK dengan keterangan waktu!
33. Buatlah 1 kalimat berpola SPOK dengan keterangan alat!
34. Tuliskan 6 kata tanya yang kamu ketahui !
35. Letak kalimat utama /pokok pikiran / gagasan utama pada paragraf ada 4 macam yaitu di …………………………(1) ……………….………….(2) ……………………………….…..…(3) …………………………………………….(4)



Selamat mengerjakan semoga sukses !






KUNCI JAWABAN

1. Binatang / hewan
2. Legenda
3. Tempat, waktu dan suasana
4. Ayah berkata, “Rajin-rajinlah kamu belajar!”
5. Ayah berkata bahwa saya harus rajin belajar.
6. Tidak baik / kurang baiknya sesuatu
7. Kelas ini masih kotor.
8. Kebaikan sesuatu.
9. Wah, kamu memang anak yang rajin!
10. Saran, suruhan, atau nasihat.
11. Sebaiknya kamu rajin membaca buku agar pengetahuanmu bertambah!
12. Permintaan
13. Tolong ambilkan buku itu!
14. Daftar isian
15. Daftar riwayat hidup
16. Melamar pekerjaan
17. Data diri , riwayat pendidikan, dan pengalaman kerja.
18. Mengirim ucapan selamat, mengirim jawaban kuis, dll.
19. Tidak rahasia
20. Mengirim uang
21. Resi
22. Nama, tempat tanggal lahir, agama, alamat
23. Hari dan tanggal pengamatan, lokasi pengamatan, nama pengamat, dan hasil pengamatan.
24. Karangan bebas
25. Karangan terikat
26. Parafrase
27. Iklan pendek dan singkat.
28. Rumah dijual, luas bangunan 70 m2, luas tanah 300 m2, listrik 4 ampere, PDAM, hub. 021 76589.
29. Tema
30. 1. Untuk menulis percakapan, 2. Untuk menulis biodata, 3. untuk menulis kalimat yang memerlukan pemerincian.
31. Ali membaca buku di perpustakaan.
32. Tono menulis surat tadi malam.
33. Ibu memotong sayur dengan pisau.
34. Apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana.
35. Di awal, di akhir, di awal dan di akhir, seluruh paragraf.

Rabu, November 11, 2009

Cerita Legenda

Karang Bolong

Beberapa abad yang lalu tersebutlah Kesultanan Kartasura. Kesultanan sedang dilanda kesedihan yang mendalam karena permaisuri tercinta sedang sakit keras. Pangeran sudah berkali-kali memanggil tabib untuk mengobati sang permaisuri, tapi tak satupun yang dapat mengobati penyakitnya. Sehingga hari demi hari, tubuh sang permaisuri menjadi kurus kering seperti tulang terbalutkan kulit. Kecemasan melanda rakyat kesultanan Kartasura. Roda pemerintahan menjadi tidak berjalan sebagaimana mestinya. "Hamba sarankan agar Tuanku mencari tempat yang sepi untuk memohon kepada Sang Maha Agung agar mendapat petunjuk guna kesembuhan permaisuri," kata penasehat istana.
Tidak berapa lama, Pangeran Kartasura melaksanakan tapanya. Godaan-godaan yang dialaminya dapat dilaluinya. Hingga pada suatu malam terdengar suara gaib. "Hentikanlah semedimu. Ambillah bunga karang di Pantai Selatan, dengan bunga karang itulah, permaisuri akan sembuh." Kemudian, Pangeran Kartasura segera pulang ke istana dan menanyakan hal suara gaib tersebut pada penasehatnya. "Pantai selatan itu sangat luas. Namun hamba yakin tempat yang dimaksud suara gaib itu adalah wilayah Karang Bolong, di sana banyak terdapat gua karang yang di dalamnya tumbuh bunga karang," kata penasehat istana dengan yakin.
Keesokannya, Pangeran Kartasura menugaskan Adipati Surti untuk mengambil bunga karang tersebut. Adipati Surti memilih dua orang pengiring setianya yang bernama Sanglar dan Sanglur. Setelah beberapa hari berjalan, akhirnya mereka tiba di karang bolong. Di dalamnya terdapat sebuah gua. Adipati Surti segera melakukan tapanya di dalam gua tersebut. Setelah beberapa hari, Adipati Surti mendengar suara seseorang. "Hentikan semedimu. Aku akan mengabulkan permintaanmu, tapi harus kau penuhi dahulu persyaratanku." Adipati Surti membuka matanya, dan melihat seorang gadis cantik seperti Dewi dari kahyangan di hadapannya. Sang gadis cantik tersebut bernama Suryawati. Ia adalah abdi Nyi Loro Kidul yang menguasai Laut Selatan.
Syarat yang diajukan Suryawati, Adipati harus bersedia menetap di Pantai Selatan bersama Suryawati. Setelah lama berpikir, Adipati Surti menyanggupi syarat Suryawati. Tak lama setelah itu, Suryawati mengulurkan tangannya, mengajak Adipati Surti untuk menunjukkan tempat bunga karang. Ketika menerima uluran tangan Suryawati, Adipati Surti merasa raga halusnya saja yang terbang mengikuti Suryawati, sedang raga kasarnya tetap pada posisinya bersemedi. "Itulah bunga karang yang dapat menyembuhkan Permaisuri," kata Suryawati seraya menunjuk pada sarang burung walet. Jika diolah, akan menjadi ramuan yang luar biasa khasiatnya. Adipati Surti segera mengambil sarang burung walet cukup banyak. Setelah itu, ia kembali ke tempat bersemedi. Raga halusnya kembali masuk ke raga kasarnya.
Setelah mendapatkan bunga karang, Adipati Surti mengajak kedua pengiringnya kembali ke Kartasura. Pangeran Kartasura sangat gembira atas keberhasilan Adipati Surti. "Cepat buatkan ramuan obatnya," perintah Pangeran Kartasura pada pada abdinya. Ternyata, setelah beberapa hari meminum ramuan sarang burung walet, Permaisuri menjadi sehat dan segar seperti sedia kala. Suasana Kesultanan Kartasura menjadi ceria kembali. Di tengah kegembiraan tersebut, Adipati Surti teringat janjinya pada Suryawati. Ia tidak mau mengingkari janji. Ia pun mohon diri pada Pangeran Kartasura dengan alasan untuk menjaga dan mendiami karang bolong yang di dalamnya banyak sarang burung walet. Kepergian Adipati Surti diiringi isak tangis para abdi istana, karena Adipati Surti adalah seorang yang baik dan rendah hati.
Adipati Surti mengajak kedua pengiringnya untuk pergi bersamanya. Setelah berpikir beberapa saat, Sanglar dan Sanglur memutuskan untuk ikut bersama Adipati Surti. Setibanya di Karang Bolong, mereka membuat sebuah rumah sederhana. Setelah selesai, Adipati Surti bersemedi. Tidak berapa lama, ia memisahkan raga halus dari raga kasarnya. "Aku kembali untuk memenuhi janjiku," kata Adipati Surti, setelah melihat Suryawati berada di hadapannya. Kemudian, Adipati Surti dan Suryawati melangsungkan pernikahan mereka. Mereka hidup bahagia di Karang Bolong. Di sana mereka mendapatkan penghasilan yang tinggi dari hasil sarang burung walet yang semakin hari semakin banyak dicari orang.
(SELESAI)





Situ Bagendit

Legenda dari Jawa Barat.
Pada jaman dahulu kala disebelah utara kota garut ada sebuah desa yang penduduknya kebanyakan adalah petani. Karena tanah di desa itu sangat subur dan tidak pernah kekurangan air, maka sawah-sawah mereka selalu menghasilkan padi yang berlimpah ruah. Namun meski begitu, para penduduk di desa itu tetap miskin kekurangan.
Hari masih sedikit gelap dan embun masih bergayut di dedaunan, namun para penduduk sudah bergegas menuju sawah mereka. Hari ini adalah hari panen. Mereka akan menuai padi yang sudah menguning dan menjualnya kepada seorang tengkulak bernama Nyai Endit.
Nyai Endit adalah orang terkaya di desa itu. Rumahnya mewah, lumbung padinya sangat luas karena harus cukup menampung padi yang dibelinya dari seluruh petani di desa itu. Ya! Seluruh petani. Dan bukan dengan sukarela para petani itu menjual hasil panennya kepada Nyai Endit.Mereka terpaksa menjual semua hasil panennya dengan harga murah kalau tidak ingin cari perkara dengan centeng-centeng suruhan nyai Endit. Lalu jika pasokan padi mereka habis, mereka harus membeli dari nyai Endit dengan harga yang melambung tinggi.
“Wah kapan ya nasib kita berubah?” ujar seorang petani kepada temannya. “Tidak tahan saya hidup seperti ini. Kenapa yah, Tuhan tidak menghukum si lintah darat itu?” “Sssst, jangan kenceng-kenceng atuh, nanti ada yang denger!” sahut temannya. “Kita mah harus sabar! Nanti juga akan datang pembalasan yang setimpal bagi orang yang suka berbuat aniaya pada orang lain. Kan Tuhan mah tidak pernah tidur!”
Sementara iru Nyai Endit sedang memeriksa lumbung padinya. “Barja!” kata nyai Endit. “Bagaimana? Apakah semua padi sudah dibeli?” kata nyai Endit. “Beres Nyi!” jawab centeng bernama Barja. “Boleh diperiksa lumbungnya Nyi! Lumbungnya sudah penuh diisi padi, bahkan beberapa masih kita simpan di luar karena sudah tak muat lagi.” “Ha ha ha ha…! Sebentar lagi mereka akan kehabisan beras dan akan membeli padiku. Aku akan semakin kaya!!! Bagus! Awasi terus para petani itu, jangan sampai mereka menjual hasil panennya ke tempat lain. Beri pelajaran bagi siapa saja yang membangkang!” kata Nyai Endit.
Benar saja, beberapa minggu kemudian para penduduk desa mulai kehabisan bahan makanan bahkan banyak yang sudah mulai menderita kelaparan. Sementara Nyai Endit selalu berpesta pora dengan makanan-makanan mewah di rumahnya. “Aduh pak, persediaan beras kita sudah menipis. Sebentar lagi kita terpaksa harus membeli beras ke Nyai Endit. Kata tetangga sebelah harganya sekarang lima kali lipat disbanding saat kita jual dulu. Bagaimana nih pak? Padahal kita juga perlu membeli keperluan yang lain. Ya Tuhan, berilah kami keringanan atas beban yang kami pikul.” Begitulah gerutuan para penduduk desa atas kesewenang-wenangan Nyai Endit.
Suatu siang yang panas, dari ujung desa nampak seorang nenek yang berjalan terbungkuk-bungkuk. Dia melewati pemukiman penduduk dengan tatapan penuh iba. “Hmm, kasihan para penduduk ini. Mereka menderita hanya karena kelakuan seorang saja. Sepertinya hal ini harus segera diakhiri,” pikir si nenek. Dia berjalan mendekati seorang penduduk yang sedang menumbuk padi. “Nyi! Saya numpang tanya,” kata si nenek. “Ya nek ada apa ya?” jawab Nyi Asih yang sedang menumbuk padi tersebut “Dimanakah saya bisa menemukan orang yang paling kaya di desa ini?” tanya si nenek “Oh, maksud nenek rumah Nyi Endit?” kata Nyi Asih. “Sudah dekat nek. Nenek tinggal lurus saja sampai ketemu pertigaan. Lalu nenek belok kiri. Nanti nenek akan lihat rumah yang sangat besar. Itulah rumahnya. Memang nenek ada perlu apa sama Nyi Endit?” “Saya mau minta sedekah,” kata si nenek. “Ah percuma saja nenek minta sama dia, ga bakalan dikasih. Kalau nenek lapar, nenek bisa makan di rumah saya, tapi seadanya,” kata Nyi Asih. “Tidak perlu,” jawab si nenek. “Aku Cuma mau tahu reaksinya kalau ada pengemis yang minta sedekah. O ya, tolong kamu beritahu penduduk yang lain untuk siap-siap mengungsi. Karena sebentar lagi akan ada banjir besar.” “Nenek bercanda ya?” kata Nyi Asih kaget. “Mana mungkin ada banjir di musim kemarau.” “Aku tidak bercanda,” kata si nenek.”Aku adalah orang yang akan memberi pelajaran pada Nyi Endit. Maka dari itu segera mengungsilah, bawalah barang berharga milik kalian,” kata si nenek. Setelah itu si nenek pergi meniggalkan Nyi Asih yang masih bengong.
Sementara itu Nyai Endit sedang menikmati hidangan yang berlimpah, demikian pula para centengnya. Si pengemis tiba di depan rumah Nyai Endit dan langsung dihadang oleh para centeng. “Hei pengemis tua! Cepat pergi dari sini! Jangan sampai teras rumah ini kotor terinjak kakimu!” bentak centeng. “Saya mau minta sedekah. Mungkin ada sisa makanan yang bisa saya makan. Sudah tiga hari saya tidak makan,” kata si nenek. “Apa peduliku,” bentak centeng. “Emangnya aku bapakmu? Kalau mau makan ya beli jangan minta! Sana, cepat pergi sebelum saya seret!” Tapi si nenek tidak bergeming di tempatnya. “Nyai Endit keluarlah! Aku mau minta sedekah. Nyai Endiiiit…!” teriak si nenek. Centeng- centeng itu berusaha menyeret si nenek yang terus berteriak-teriak, tapi tidak berhasil. “Siapa sih yang berteriak-teriak di luar,” ujar Nyai Endit. “Ganggu orang makan saja!” “Hei…! Siapa kamu nenek tua? Kenapa berteriak-teriak di depan rumah orang?” bentak Nyai Endit. “Saya Cuma mau minta sedikit makanan karena sudah tiga hari saya tidak makan,” kata nenek. “Lah..ga makan kok minta sama aku? Tidak ada! Cepat pergi dari sini! Nanti banyak lalat nyium baumu,” kata Nyai Endit. Si nenek bukannya pergi tapi malah menancapkan tongkatnya ke tanah lalu memandang Nyai Endit dengan penuh kemarahan. “Hei Endit..! Selama ini Tuhan memberimu rijki berlimpah tapi kau tidak bersyukur. Kau kikir! Sementara penduduk desa kelaparan kau malah menghambur-hamburkan makanan” teriak si nenek berapi-api. “Aku datang kesini sebagai jawaban atas doa para penduduk yang sengsara karena ulahmu! Kini bersiaplah menerima hukumanmu.” “Ha ha ha … Kau mau menghukumku? Tidak salah nih? Kamu tidak lihat centeng-centengku banyak! Sekali pukul saja, kau pasti mati,” kata Nyai Endit. “Tidak perlu repot-repot mengusirku,” kata nenek. “Aku akan pergi dari sini jika kau bisa mencabut tongkatku dari tanah.” “Dasar nenek gila. Apa susahnya nyabut tongkat. Tanpa tenaga pun aku bisa!” kata Nyai Endit sombong.
Lalu hup! Nyai Endit mencoba mencabut tongkat itu dengan satu tangan. Ternyata tongkat itu tidak bergeming. Dia coba dengan dua tangan. Hup hup! Masih tidak bergeming juga. “Sialan!” kata Nyai Endit. “Centeng! Cabut tongkat itu! Awas kalau sampai tidak tercabut. Gaji kalian aku potong!” Centeng-centeng itu mencoba mencabut tongkat si nenek, namun meski sudah ditarik oleh tiga orang, tongkat itu tetap tak bergeming. “Ha ha ha… kalian tidak berhasil?” kata si nenek. “Ternyata tenaga kalian tidak seberapa. Lihat aku akan mencabut tongkat ini.” Brut! Dengan sekali hentakan, tongkat itu sudah terangkat dari tanah. Byuuuuurrr!!!! Tiba-tiba dari bekas tancapan tongkat si nenek menyembur air yang sangat deras. “Endit! Inilah hukuman buatmu! Air ini adalah air mata para penduduk yang sengsara karenamu. Kau dan seluruh hartamu akan tenggelam oleh air ini!” Setelah berkata demikian si nenek tiba-tiba menghilang entah kemana. Tinggal Nyai Endit yang panik melihat air yang meluap dengan deras. Dia berusaha berlari menyelamatkan hartanya, namun air bah lebih cepat menenggelamkannya beserta hartanya.
Di desa itu kini terbentuk sebuah danau kecil yang indah. Orang menamakannya ‘Situ Bagendit’. Situ artinya danau dan Bagendit berasal dari kata Endit. Beberapa orang percaya bahwa kadang-kadang kita bisa melihat lintah sebesar kasur di dasar danau. Katanya itu adalah penjelmaan Nyai Endit yang tidak berhasil kabur dari jebakan air bah.
(SELESAI)

Kembali ke Cerita Legenda

Kode Etik Guru Indonesia

KODE ETIK GURU INDONESIA
Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari bahwa Pendidikan adalah merupakan suatu bidang Pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Tanah Air serta kemanusiaan pada umumnya dan …….Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang –Undang Dasar 1945 . Maka Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya sebagai Guru dengan mempedomani dasar –dasar sebagai berikut :
Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangun yang berjiwa Pancasila
Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing –masing .
Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik , tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan .
Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik –baiknya bagi kepentingan anak didik
Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan .
Guru secara sendiri – sendiri dan atau bersama – sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu Profesinya .
Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan .
Guru bersama –sama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi Guru Profesional sebagai sarana pengapdiannya.
Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang Pendidikan.

Kumpulan Cerita Abu Nawas

Botol Ajaib
Tidak ada henti-hentinya. Tidak ada kapok-kapoknya, Baginda selalu memanggil Abu Nawas untuk dijebak dengan berbagai pertanyaan atau tugas yang aneh-aneh. Hari ini Abu Nawas juga dipanggil ke istana.
Setelah tiba di istana, Baginda Raja menyambut Abu Nawas dengan sebuah senyuman. "Akhir-akhir ini aku sering mendapat gangguan perut. Kata tabib pribadiku, aku kena serangan angin." kata Baginda Raja memulai pembicaraan.
"Ampun Tuanku, apa yang bisa hamba lakukan hingga hamba dipanggil." tanya Abu Nawas.
"Aku hanya menginginkan engkau menangkap angin dan memenjarakannya." kata Baginda.
Abu Nawas hanya diam. Tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya. la tidak memikirkan bagaimana cara menangkap angin nanti tetapi ia masih bingung bagaimana cara membuktikan bahwa yang ditangkap itu memang benar-benar angin.
Karena angin tidak bisa dilihat. Tidak ada benda yang lebih aneh dari angin. Tidak seperti halnya air walaupun tidak berwarna tetapi masih bisa dilihat. Sedangkan angin tidak.
Baginda hanya memberi Abu Nawas waktu tidak lebih dari tiga hari. Abu Nawas pulang membawa pekerjaan rumah dari Baginda Raja. Namun Abu Nawas tidak begitu sedih. Karena berpikir sudah merupakan bagian dari hidupnya, bahkan merupakan suatu kebutuhan. la yakin bahwa dengan berpikir akan terbentang jalan keluar dari kesulitan yang sedang dihadapi. Dan dengan berpikir pula ia yakin bisa menyumbangkan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan terutama orang-orang miskin. Karena tidak jarang Abu Nawas menggondolsepundi penuh uang emas hadiah dari Baginda Raja atas kecerdikannya.
Tetapi sudah dua hari ini Abu Nawas belum juga mendapat akal untuk menangkap angin apalagi memenjarakannya. Sedangkan besok adalah hari terakhir yang telah ditetapkan Baginda Raja. Abu Nawas hampir putus asa. Abu Nawas benar-benar tidak bisa tidur walau hanya sekejap.
Mungkin sudah takdir; kayaknya kali ini Abu Nawas harus menjalani hukuman karena gagal melaksanakan perintah Baginda. la berjalan gontai menuju istana. Di sela-sela kepasrahannya kepada takdir ia ingat sesuatu, yaitu Aladin dan lampu wasiatnya.
"Bukankah jin itu tidak terlihat?" Abu Nawas bertanya kepada diri sendiri. la berjingkrak girang dan segera berlari pulang. Sesampai di rumah ia secepat mungkin menyiapkan segala sesuatunya kemudian menuju istana. Di pintu gerbang istana Abu Nawas langsung dipersilahkan masuk oleh para pengawal karena Baginda sedang menunggu kehadirannya.

Dengan tidak sabar Baginda langsung bertanya kepada Abu Nawas. "Sudahkah engkau berhasil memenjarakan angin, hai Abu Nawas?"
"Sudah Paduka yang mulia." jawab Abu Nawas dengan muka berseri-seri sambil mengeluarkan botol yang sudah disumbat. Kemudian Abu Nawas menyerahkan botol itu.
Baginda menimang-nimang botol itu. "Mana angin itu, hai Abu Nawas?" tanya Baginda.
"Di dalam, Tuanku yang mulia." jawab Abu Nawas penuh takzim.
"Aku tak melihat apa-apa." kata Baginda Raja.
"Ampun Tuanku, memang angin tak bisa dilihat, tetapi bila Paduka ingin tahu angin, tutup botol itu harus dibuka terlebih dahulu." kata Abu Nawas menjelaskan. Setelah tutup botol dibuka Baginda mencium bau busuk. Bau kentut yang begitu menyengat hidung.
"Bau apa ini, hai Abu Nawas?!" tanya Baginda marah.
"Ampun Tuanku yang mulia, tadi hamba buang angin dan hamba masukkan ke dalam botol. Karena hamba takut angin yang hamba buang itu keluar maka hamba memenjarakannya dengan cara menyumbat mulut botol." kata Abu Nawas ketakutan.
Tetapi Baginda tidak jadi marah karena penjelasan Abu Nawas memang masuk akal. Dan untuk kesekian kali Abu Nawas selamat.
(SELESAI)

Cara Memilih Jalan
Kawan-kawan Abu Nawas merencanakan akan mengadakan perjalanan wisata ke hutan. Tetapi tanpa keikutsertaan Abu Nawas perjalanan akan terasa memenatkan dan membosankan. Sehingga mereka beramai-ramai pergi ke rumah Abu Nawas untuk mengajaknya ikut serta. Abu Nawas tidak keberatan. Mereka berangkat dengan mengendarai keledai masing-masing sambil bercengkrama.
Tak terasa mereka telah menempuh hampir separo perjalanan. Kini mereka tiba di pertigaan jalan yang jauh dari perumahan penduduk. Mereka berhenti karena mereka ragu-ragu. Setahu mereka kedua jalan itu memang menuju ke hutan tetapi hutan yang mereka tuju adalah hutan wisata. Bukan hutan yang dihuni binatang-binatang buas yang justru akan membahayakan jiwa mereka.
Abu Nawas hanya bisa menyarankan untuk tidak meneruskan perjalanan karena bila salah pilih maka mereka semua tak akan pernah bisa kembali. Bukankah lebih bijaksana bila kita meninggalkan sesuatu yang meragukan? Tetapi salah seorang dari mereka tiba-tiba berkata, "Aku mempunyai dua orang sahabat yang tinggal dekat semak-semak sebelah sana. Mereka adalah saudara kembar. Tak ada seorang pun yang bisa membedakan keduanya karena rupa mereka begitu mirip. Yang satu selalu berkata jujur sedangkan yang lainnya selalu berkata bohong. Dan mereka adalah orang-orang aneh karena mereka hanya mau menjawab satu pertanyaan saja."
"Apakah engkau mengenali salah satu dari mereka yang selalu berkata benar?" tanya Abu Nawas.
"Tidak." jawab kawan Abu Nawas singkat.
"Baiklah kalau begitu kita beristirahat sejenak." usul Abu Nawas.
Abu Nawas makan daging dengan madu bersama kawan-kawannya.
Seusai makan mereka berangkat menuju ke rumah yang dihuni dua orang kembar bersaudara. Setelah pintu dibuka, maka keluarlah salah seorang dari dua orang kembar bersaudara itu.
"Maaf, aku sangat sibuk hari ini. Engkau hanya boleh mengajukan satu pertanyaan saja. Tidak boleh lebih." katanya. Kemudian Abu Nawas menghampiri orang itu dan berbisik. Orang itu pun juga menjawab dengan cara berbisik pula kepada Abu Nawas. Abu Nawas mengucapkan terima kasih dan segera mohon diri.
"Hutan yang kita tuju melewati jalan sebelah kanan." kata Abu Nawas mantap kepada kawan-kawannya.
"Bagaimana kau bisa memutuskan harus menempuh jalan sebelah kanan? Sedangkan kita tidak tahu apakah orang yang kita tanya itu orang yang selalu berkata benar atau yang selalu berkata bohong?" tanya salah seorang dari mereka.
"Karena orang yang kutanya menunjukkan jalan yang sebelah kiri." kata Abu Nawas.
Karena masih belum mengerti juga, maka Abu Nawas menjelaskan. "Tadi aku bertanya: Apa yang akan dikatakan saudaramu bila aku bertanya jalan yang mana yang menuju hutan yang indah?" Bila jalan yang benar itu sebelah kanan dan bila orang itu kebetulan yang selalu berkata benar maka ia akan menjawab: Jalan sebelah kiri, karena ia tahu saudara Kembarnya akan mengatakan jalan sebelah kiri sebab saudara kembarnya selalu berbohong. Bila orang itu kebetulan yang selalu berkata bohong, maka ia akan menjawab: jalan sebelah kiri, karena ia tahu saudara kembarnya akan mengatakan jalan sebelah kiri sebab saudara kembarnya selalu berkata benar.

(SELESAI)


Debat Kusir Tentang Ayam

Melihat ayam betinanya bertelur, Baginda tersenyum. Beliau memanggil pengawal agar mengumumkan kepada rakyat bahwa kerajaan mengadakan sayembara untuk umum. Sayembara itu berupa pertanyaan yang mudah tetapi memerlukan jawaban yang tepat dan masuk akal.
Barangsiapa yang bisa menjawab pertanyaan itu akan mendapat imbalan yang amat menggiurkan. Satu pundi penuh uang emas. Tetapi bila tidak bisa menjawab maka hukuman yang menjadi akibatnya.
Banyak rakyat yang ingin mengikuti sayembara itu terutama orang-orang miskin. Beberapa dari mereka sampai meneteskan air liur. Mengingat beratnya hukuman yang akan dijatuhkan maka tak mengherankan bila pesertanya hanya empat orang. Dan salah satu dari para peserta yang amat sedikit itu adalah Abu Nawas.
Aturan main sayembara itu ada dua. Pertama, jawaban harus masuk akal. Kedua, peserta harus mampu menjawab sanggahan dari Baginda sendiri.
Pada hari yang telah ditetapkan para peserta sudah siap di depan panggung. Baginda duduk di atas panggung. Beliau memanggil peserta pertama. Peserta pertama maju dengan tubuh gemetar. Baginda bertanya, "Manakah yang lebih dahulu, telur atau ayam?"
"Telur." jawab peserta pertama.
"Apa alasannya?" tanya Baginda.
"Bila ayam lebih dahulu itu tidak mungkin karena ayam berasal dari telur." kata peserta pertama menjelaskan.
"Kalau begitu siapa yang mengerami telur itu?" sanggah Baginda.
Peserta pertama pucat pasi. Wajahnya mendadak berubah putih seperti kertas. la tidak bisa menjawab. Tanpa ampun ia dimasukkan ke dalam penjara.
Kemudian peserta kedua maju. la berkata, "Paduka yang mulia, sebenarnya telur dan ayam tercipta dalam waktu yang bersamaan."
"Bagaimana bisa bersamaan?" tanya Baginda.
"Bila ayam lebih dahulu itu tidak mungkin karena ayam berasal dari telur. Bila telur lebih dahulu itu juga tidak mungkin karena telur tidak bisa menetas tanpa dierami." kata peserta kedua dengan mantap.
"Bukankah ayam betina bisa bertelur tanpa ayam jantan?" sanggah Baginda memojokkan. Peserta kedua bingung. la pun dijebloskan ke dalam penjara.

Lalu giliran peserta ketiga. la berkata; "Tuanku yang mulia, sebenarnya ayam tercipta lebih dahulu daripada telur."
"Sebutkan alasanmu." kata Baginda.
"Menurut hamba, yang pertama tercipta adalah ayam betina." kata peserta ketiga meyakinkan.
"Lalu bagaimana ayam betina bisa beranak-pinak seperti sekarang. Sedangkan ayam jantan tidak ada." kata Baginda memancing.
"Ayam betina bisa bertelur tanpa ayam jantan. Telur dierami sendiri. Lalu menetas dan menurunkan anak ayam jantan. Kemudian menjadi ayam jantan dewasa dan mengawini induknya sendiri." peserta ketiga berusaha menjelaskan.
"Bagaimana bila ayam betina mati sebelum ayam jantan yang sudah dewasa sempat mengawininya?"
Peserta ketiga pun tidak bisa menjawab sanggahan Baginda. la pun dimasukkan ke penjara.
Kini tiba giliran Abu Nawas. la berkata, "Yang pasti adalah telur dulu, baru ayam."
"Coba terangkan secara logis." kata Baginda ingin tahu.
"Ayam bisa mengenal telur, sebaliknya telur tidak mengenal ayam." kata Abu Nawas singkat.
Agak lama Baginda Raja merenung. Kali ini Baginda tidak nyanggah alasan Abu Nawas.

(SELESAI)

Manusia Bertelur
Sudah bertahun-tahun Baginda Raja Harun Al Rasyid ingin mengalahkan Abu Nawas. Namun perangkap-perangkap yang selama ini dibuat semua bisa diatasi dengan cara-cara yang cemerlang oleh Abu Nawas. Baginda Raja tidak putus asa. Masih ada puluhan jaring muslihat untuk menjerat Abu Nawas.
Baginda Raja beserta para menteri sering mengunjungi tempat pemandian air hangat yang hanya dikunjungi para pangeran, bangsawan dan orang-orang terkenal. Suatu sore yang cerah ketika Baginda Raja beserta para menterinya berendam di kolam, beliau berkata kepada para menteri, "Aku punya akal untuk menjebak Abu Nawas."
"Apakah itu wahai Paduka yang mulia ?" tanya salah seorang menteri.
"Kalian tak usah tahu dulu. Aku hanya menghendaki kalian datang lebih dini besok sore. Jangan lupa datanglah besok sebelum Abu Nawas datang karena aku akan mengundangnya untuk mandi bersama-sama kita." kata Baginda Raja memberi pengarahan. Baginda Raja memang sengaja tidak menyebutkan tipuanapa yang akan digelar besok.
Abu Nawas diundang untuk mandi bersama Baginda Raja dan para menteri di pemandian air hangat yang terkenal itu. Seperti yang telah direncanakan, Baginda Raja dan para menteri sudah datang lebih dahulu. Baginda membawa sembilan belas butir telur ayam. Delapan belas butir dibagikan kepada para menterinya. Satu butir untuk dirinya sendiri. Kemudian Baginda memberi pengarahan singkat tentang apa yang telah direncanakan untuk menjebak Abu Nawas.
Ketika Abu Nawas datang, Baginda Raja beserta para menteri sudah berendam di kolam. Abu Nawas melepas pakaian dan langsung ikut berendam. Abu Nawas harap-harap cemas. Kira-kira permainan apa lagi yang akan dihadapi. Mungkin permainan kali ini lebih berat karena Baginda Raja tidak memberi tenggangwaktu untuk berpikir.
Tiba-tiba Baginda Raja membuyarkan lamunan Abu Nawas. Beliau berkata, "Hai Abu Nawas, aku mengundangmu mandi bersama karena ingin mengajak engkau ikut dalam permainan kami"
"Permainan apakah itu Paduka yang mulia ?" tanya Abu Nawas belum mengerti.
"Kita sekali-kali melakukan sesuatu yang secara alami hanya bisa dilakukan oleh binatang. Sebagai manusia kita mesti bisa dengan cara kita masing-masing." kata Baginda sambil tersenyum.
"Hamba belum mengerti Baginda yang mulia." kata Abu Nawas agak ketakutan.
"Masing-masing dari kita harus bisa bertelur seperti ayam dan barang siapa yang tidak bisa bertelur maka ia harus dihukum!" kata Baginda.

Abu Nawas tidak berkata apa-apa. Wajahnya nampak murung. la semakin yakin dirinya tak akan bisa lolos dari lubang jebakan Baginda dengan mudah. Melihat wajah Abu Nawas murung, wajah Baginda Raja semakin berseri-seri.
"Nan sekarang apalagi yang kita tunggu. Kita menyelam lalu naik ke atas sambil menunjukkan telur kita masing-masing." perintah Baginda Raja.

Baginda Raja dan para menteri mulai menyelam, kemudian naik ke atas satu persatu dengan menanting sebutir telur ayam. Abu Nawas masih di dalam kolam. ia tentu saja tidak sempat mempersiapkan telur karena ia memang tidak tahu kalau ia diharuskan bertelur seperti ayam. Kini Abu Nawas tahu kalau Baginda Raja dan para menteri telah mempersiapkan telur masing-masing satu butir. Karena belum ada seorang manusia pun yang bisa bertelur dan tidak akan pernah ada yang bisa.

Karena dadanya mulai terasa sesak. Abu Nawas cepat-cepat muncul ke permukaan kemudian naik ke atas. Baginda Raja langsung mendekati Abu Nawas.
Abu Nawas nampak tenang, bahkan ia berlaku aneh, tiba-tiba saja ia mengeluarkan suara seperti ayam jantan berkokok, keras sekali sehingga Baginda dan para menterinya merasa heran.
"Ampun Tuanku yang mulia. Hamba tidak bisa bertelur seperti Baginda dan para menteri." kata Abu Nawas sambil membungkuk hormat.
"Kalau begitu engkau harus dihukum." kata Baginda bangga.
"Tunggu dulu wahai Tuanku yang mulia." kata Abu Nawas memohon.
"Apalagi hai Abu Nawas." kata Baginda tidak sabar.
"Paduka yang mulia, sebelumnya ijinkan hamba membela diri. Sebenarnya kalau hamba mau bertelur, hamba tentu mampu. Tetapi hamba merasa menjadi ayam jantan maka hamba tidak bertelur. Hanya ayam betina saja yang bisa bertelur. Kuk kuru yuuuuuk...!" kata Abu Nawas dengan membusungkan dada.

Baginda Raja tidak bisa berkata apa-apa. Wajah Baginda dan para menteri yang semula cerah penuh kemenangan kini mendadak berubah menjadi merah padam karena malu. Sebab mereka dianggap ayam betina.
Abu Nawas memang licin, malah kini lebih licin dari pada belut. Karena merasa malu, Baginda Raja Harun Al Rasyid dan para menteri segera berpakaian dan kembali ke istana tanpa mengucapkan sapatah kata pun.

Memang Abu Nawas yang tampaknya blo'on itu sebenarnya diakui oleh para ilmuwan sebagai ahli mantiq atau ilmu logika. Gampang saja baginya untuk membolak-balikkan dan mempermainkan kata-kata guna menjatuhkan mental lawan-lawannya.

(SELESAI)



Pintu Akhirat
Tidak seperti biasa, hari itu Baginda tiba-tiba ingin menyamar menjadi rakyat biasa. Beliau ingin menyaksikan kehidupan di luar istana tanpa sepengetahuan siapa pun agar lebih leluasa bergerak.
Baginda mulai keluar istana dengan pakaian yang amat sederhana layaknya seperti rakyat jelata. Di sebuah perkampungan beliau melihat beberapa orang berkumpul. Setelah Baginda mendekat, ternyata seorang ulama sedang menyampaikan kuliah tentang alam barzah. Tiba-tiba ada seorang yang datang dan bergabung di situ, la bertanya kepada ulama itu.
"Kami menyaksikan orang kafir pada suatu waktu dan mengintip kuburnya, tetapi kami tiada mendengar mereka berteriak dan tidak pula melihat penyiksaan-penyiksaan yang katanya sedang dialaminya. Maka bagaimana cara membenarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang dilihat mata?" Ulama itu berpikir sejenak kemudian ia berkata, "Untuk mengetahui yang demikian itu harus dengan panca indra yang lain.Ingatkah kamu dengan orang yang sedang tidur? Dia kadangkala bermimpi dalam tidurnya digigit ular, diganggu dan sebagainya. la juga merasa sakit dan takut ketika itu bahkan memekik dan keringat bercucuran pada keningnya. la merasakan hal semacam itu seperti ketika tidak tidur. Sedangkan engkau yang duduk di dekatnya menyaksikan keadaannya seolah-olah tidak ada apa-apa. Padahal apa yang dilihat serta dialaminya adalah dikelilirigi ular-ular. Maka jika masalah mimpi yang remeh saja sudah tidak mampu mata lahir melihatnya, mungkinkah engkau bisa melihat apa yang terjadi di alam barzah?"
Baginda Raja terkesan dengan penjelasan ulama itu. Baginda masih ikut mendengarkan kuliah itu. Kini ulama itu melanjutkan kuliahnya tentang alam akhirat. Dikatakan bahwa di surga tersedia hal-hal yang amat disukai nafsu, termasuk benda-benda. Salah satu benda-benda itu adalah mahkota yang amat luar biasa indahnya. Tak ada yang lebih indah dari barang-barang di surga karena barang-barang itu tercipta dari cahaya. Saking ihdahnya maka satu mahkota jauh lebih bagus dari dunia dan isinya. Baginda makin terkesan. Beliau pulang kembali ke istana.
Baginda sudah tidak sabar ingin menguji kemampuan Abu Nawas. Abu Nawas dipanggil: Setelah menghadap Bagiri "Aku menginginkan engkau sekarang juga berangkat ke surga kemudian bawakan aku sebuah mahkota surga yang katanya tercipta dari cahaya itu. Apakah engkau sanggup Abu Nawas?"
"Sanggup Paduka yang mulia." kata Abu Nawas langsung menyanggupi tugas yang mustahil dilaksanakan itu. "Tetapi Baginda harus menyanggupi pula satu sarat yang akan hamba ajukan."
"Sebutkan syarat itu." kata Baginda Raja.
"Hamba morion Baginda menyediakan pintunya agar hamba bisa memasukinya."
"Pintu apa?" tanya Baginda belum mengerti.
Pintu alam akhirat." jawab Abu Nawas.
"Apa itu?" tanya Baginda ingin tahu.
"Kiamat, wahai Paduka yang mulia. Masing-masing alam mempunyai pintu. Pintu alam dunia adalah liang peranakan ibu. Pintu alam barzah adalah kematian. Dan pintu alam akhirat adalah kiamat. Surga berada di alam akhirat. Bila Baginda masih tetap menghendaki hamba mengambilkan sebuah mahkota di surga, maka dunia harus kiamat teriebih dahulu."
Mendengar penjetasan Abu Nawas Baginda Raja terdiam.
Di sela-sela kebingungan Baginda Raja Harun Al Rasyid, Abu Nawas bertanya lagi, "Masihkah Baginda menginginkan mahkota dari surga?"
Baginda Raja tidak menjawab. Beliau diam seribu bahasa, Sejenak kemudian Abu Nawas mohon diri karena Abu Nawas sudah tahu jawabnya.

(SELESAI)

Tipu Dibalas Tipu
Ada seorang Yogis (Ahli Yoga) mengajak seorang Pendeta bersekongkol akan memperdaya Iman Abu Nawas. Setelah mereka mencapai kata sepakat, mereka berangkat menemui Abu Nawas di kediamannya.
Ketika mereka datang Abu Nawas sedang melakukan salat Dhuha. Setelah dipersilahkan masuk oleh istri Abu Nawas mereka masuk dan menunggu sambil berbincang-bincang santai.
Seusai salat Abu Nawas menyambut mereka. Abu Nawas dan para tamunya bercakap-cakap sejenak.
"Kami sebenarnya ingin mengajak engkau melakukan pengembaraan suci. Kalau engkau tidak keberatan bergabunglah bersama kami." kata Ahli Yoga.
"Dengan senang hati. Lalu kapan rencananya?" tanya Abu Nawas polos.
"Besok pagi." kata Pendeta.
"Baiklah kalau begitu kita bertemu di warung teh besok." kata Abu Nawas menyanggupi.
Hari berikutnya mereka berangkat bersama. Abu Nawas mengenakan jubah seorang Sufi. Ahli Yoga dan Pendeta memakai seragam keagamaan mereka masing-masing. Di tengah jalan mereka mulai diserang rasa lapar karena mereka memang sengaja tidak membawa bekal.
"Hai Abu Nawas, bagaimana kalau engkau saja yang mengumpulkan derma guna membeli makanan untuk kita bertiga. Karena kami akan mengadakan kebaktian." kata Pendeta. Tanpa banyak bicara Abu Nawas berangkat mencari dan mengumpulkan derma dari dusun satu ke dusun lain. Setelah derma terkumpul, Abu Nawas membeli makanan yang cukup untuk tiga orang. Abu Nawas kembali ke Pendeta dan Ahli Yoga dengan membawa makanan. Karena sudah tak sanggup menahan rasa lapar Abu Nawas berkata, "Mari segera kita bagi makanan ini sekarang juga."
"Jangan sekarang. Kami sedang berpuasa." kata Ahli Yoga.
"Tetapi aku hanya menginginkan bagianku saja sedangkan bagian kalian terserah pada kalian." kata Abu Nawas menawarkan jalan keluar.
"Aku tidak setuju. Kita harus seiring seirama dalam berbuat apa pun:" kata Pendeta.
"Betul aku pun tidak setuju karena waktu makanku besok pagi. Besok pagi aku baru akan berbuka." kata Ahli Yoga.
"Bukankah aku yang engkau jadikan alat pencari derma Dan derma itu sekarang telah kutukar dengan makanan ini. Sekarang kalian tidak mengijinkan aku mengambil bagian sendiri. Itu tidak masuk akal." kata Abu Nawas mulai merasa jengkel. Namun begitu Pendeta dan Ahli Yoga tetap bersikeras tidak mengijinkan Abu Nawas mengambil bagian yang menjadi haknya.
Abu Nawas penasaran. la mencoba sekali lagi meyakinkan kawan-kawannya agar mengijinkan ia memakan bagianya. Tetapi mereka tetap saja menolak.
Abu Nawas benar-benar merasa jengkel dan marah. Namun Abu Nawas tidak memperlihatkan sedikit pun kejengkelan dan kemarahannya.
"Bagaimana kalau kita mengadakan perjanjian." kata Pendeta kepada Abu Nawas.
"Perjanjian apa?" tanya Abu Nawas.
"Kita adakan lomba. Barangsiapa di antara kita bermimpi paling indah maka ia akan mendapat bagian yang terbanyak yang kedua lebih sedikit dan yang terburuk akan mendapat paling sedikit." Pendeta itu menjelaskan.
Abu Nawas setuju. la tidak memberi komentar apa-apa.
IVfalam semakin larut. Embun mulai turun ke bumi. Pendeta dan Ahli Yoga mengantuk dan tidur. Abu Nawas tidak bisa tidur. la hanya berpura-pura tidur. Setelah merasa yakin kawan-kawannya sudah terlelap Abu Nawas menghampiri makanan itu. Tanpa berpikir dua kali Abu Nawas memakan habis makanan ituhinggatidak tersisa sedikit pun. Setelah merasa kekenyangan Abu Nawas baru bisa tidur.
Keesokan hari mereka bangun hampir bersamaan. Ahli Yoga dengan wajah berseri-seri bercerita, "Tadi malam aku bermimpi memasuki sebuah taman yang mirip sekali dengan Nirvana. Aku merasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya dalam hidup ini."
Pendeta mengatakan bahwa mimpi Ahli Yoga benar-benar menakjubkan. Betulbetul luar biasa. Kemudian giliran Pendeta menceritakan mimpinya.
"Aku seolah-olah menembus ruang dan waktu. Dan temyata memang benar. Aku secara tidak sengaja berhasil menyusup ke masa silam dimana pendiri agamaku hidup. Aku bertemu dengan beliau dan yang lebih membahagiakan adalah aku diberkatinya."
Ahli Yoga juga memuji-muji kehebatan mimpi Pendeta, Abu Nawas hanya diam. la bahkan tidak merasa tertarik sedikitpun.
Karena Abu Nawas belum juga buka mulut, Pendeta dai Ahli Yoga mulai tidak sabar untuk tidak menanyakan mimpi Abu Nawas.
"Kalian tentu tahu Nabi Daud alaihissalam. Beliau adalah seorang nabi yang ahli berpuasa. Tadi malam aku bermimpi berbincang-bincang dengan beliau. Beliau menanyakan apakah aku berpuasa atau tidak. Aku katakan aku berpuasa karena aku memang tidak makan sejak dini hari Kemudian beliau menyuruhku segeraberbuka karena hari sudah malam. Tentu saja aku tidak berani mengabaikan perintah beliau. Aku segera bangun dari tidur dan langsung menghabiskan makanan itu." kata Abu Nawas tanpa perasaa bersalah secuil pun.
Sambil menahan rasa lapar yang menyayat-nyayat Pendeta dan Ahli Yoga saling berpandangan satu sama lain.
Kejengkelan Abu Nawas terobati.
Kini mereka sadar bahwa tidak ada gunanya coba-coba mempermainkan Abu Nawas, pasti hanya akan mendapat celaka sendiri.


(SELESAI)

Rabu, November 04, 2009

Mengapa Harus Minum Air Putih Banyak-banyak

Well, sebenarnya jawabannya cukup "mengerikan" tetapi karena sebuah pertanyaan jujur harus dijawab dengan jujur, maka topik tersebut saya tampilkan dalam rubrik De Facto hari ini.

Kira-kira 80% tubuh manusia terdiri dari air. Malah ada beberapa bagian tubuh kita yang memiliki kadar air di atas 80%. Dua organ paling penting dengan kadar air di atas 80% adalah : Otak dan Darah.

Otak memiliki komponen air sebanyak 90%, sementara darah memiliki Komponen air 95%. Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah 2 liter sehari atau 8 gelas sehari. Jumlah di atas harus ditambah bila anda seorang perokok.

Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh kita lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi. Apa yang terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 liter sehari...?

Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. Caranya...? Dengan jalan "menyedot" air dari komponen tubuh sendiri. Dari otak...? Belum sampai segitunya (wihh bayangkan otak kering gimana jadinya...), melainkan dari sumber terdekat: darah.

Darah yang disedot airnya akan menjadi kental. Akibat pengentalan darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar ketimbang yang encer. Saat melewati ginjal (tempat menyaring racun dari darah) ginjal akan bekerja extra keras menyaring darah. Dan karena saringan dalam ginjal halus, tidak jarang darah yang kental bisa menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal.

Akibatnya, air seni anda berwarna kemerahan, tanda mulai bocornya saringan ginjal. Bila dibiarkan terus menerus, anda mungkin suatu saat harus menghabiskan 400.000 rupiah seminggu untuk cuci darah.

Eh, tadi saya sudah bicara tentang otak 'kan...? Nah saat darah kental mengalir lewat otak, perjalanannya agak terhambat. Otak tidak lagi "encer", dan karena sel-sel otak adalah yang paling boros mengkonsumsi makanan dan oksigen, lambatnya aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya..(ya wajarlah namanya juga kurang makan...). Bila ini ditambah dengan penyakit jantung(yang juga kerjanya tambah berat bila darah mengental...), maka serangan stroke bisa lebih lekas datang.

Sekarang tinggal anda pilih : melakukan "investasi" dengan minum sedikitnya 8 gelas sehari - atau "membayar bunga" lewat sakit ginjal atau stroke. Anda yang pilih...!

Rabu, Oktober 28, 2009

Pengembangan Materi Bahasa Indonesia Tingkat Dasar

PENGEMBANGAN MATERI PELAJARAN BAHASA

Materi Pelajaran Bahasa Indonesia dkelompokkan menjadi 2 bagian :
Pengetahuan bahasa
Keterampilan berbahasa
1) Menyimak / mendengarkan
2) Berbicara
3) Membaca
4) Menulis

Pada praktek penyajiannya dalam KBM yang komunikatif pengetahuan dan keterampilan berbahasa tidak diajarkan secara terpisah, tetapi disajikan secara bersama-sama.
Guru hendaknya bisa menyajikan materi pengajaran bahasa yang komunikatif dan pragmatik.
Keterampilan Berbahasa
Pengetahuan Bahasa
Penyajian
Menyimak
Berbicara
Membaca
Menulis
Kosa kata
Struktur
Komunikatif dan Pragmatik
Pragmatik = berkenaan dg syarat-syarat yg mengakibatkan serasi tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi.

Pengetahuan Bahasa
Kosa kata
o Kata umum, kata khusus
o Pilihan kata
o Ungkapan (idiom)
o Peribahasa
Struktur
- Kata dasar
- Suku kata (struktur fonem)
- Kata bentukan (berimbuhan)
- Kata berklitika
- Kata ulang
- Jenis kata
- Kata serapan
- Kelompok kata
- Kalimat
- Struktur paragraf

Keterampilan berbahasa satu selalu diikuti oleh keterampilan berbahasa yang lain. Jadi selalu ada keterkaitan dalam belajar bahasa. (prinsip keterkaitan)
Apresiasi Sastra
Apresiasi sastra tidak dibicarakan dalam pembahasan pengetahuan dan keterampilan berbahasa, karena apresiasi sastra lebih dekat dengan pengembangan keterampilan berbahasa.
Karena hakikat apresiasi adalah : upaya memahami, menikmati, menghayati dan menghargai, suatu karya sastra. Untuk dapat melakukan hal itu tentunya harus dengan jalan membaca karya sastra, mendengarkan orang lain bercerita, atau membacakan cerita, mengekspresikan cerita, membaca puisi, bermain drama, menulis atau mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara tertulis.
Materi yang dikembangkan dalam apresiasi sastra hendaknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia siswa. Untuk siswa pendidikan dasar, khususnya untuk kelas permulaan (kelas 1, 2 dan 3) dapat dipilih dongeng anak-anak, lagu anak-anak atau puisi anak-anak.
Dongeng anak-anak dapat diawali dengan memberikan gambar-gambar (serial) dengan warna-warni yang indah dibantu dengan guru menceritakannya. Misalnya : dongeng ayam dan musang, ayam dan burung elang, harimau dan kancil, anjing dan kambing, bulan dan kelinci, bulan dan bidadari, dan masih banyak lagi.
Semakin tambah usianya semakin menyukai cerita yang romantis, misalnya : Putri Raja dan Pangeran yang Tampan, dll.

Bagaimana memilih dan mengembangkan Topik?
Mengembangkan keterampilan berbahasa guru dapat menggunakan topik-topik dari :
- Kehidupan sehar-hari, seperti kebersihan, keluarga,kesehatan, dan lingkungan bermain anak.
- Dongeng anak-anak
- Mengaitkan dengan bidang studi lain, misalnya :
IPA : kesehatan / kebersihan air, udara
IPS : Pemerintahan daerah, geografi, koperasi, pasar dll.

Topik yang berkaitan dengan apresiasi sastra dapat dibagi menjadi :
Sajak / puisi :
Topik yang mengungkapkan keindahan alam, pujaan kepada tanah air dan pahlawan, nasihat, peristiwa keagamaan. Juga syair dari lagu anak-anak , kemudian anak diminta mendeklamasikannya.
Cerita :
Topik dari dongeng-dongeng binatang dan cerita fantasi lain. Cerita dari pengalaman sehari-hari anak.
Drama dan bermain peran :
Dongeng , cerita pengalaman anak atau cerita pahlawan yang menarik dapat diangkat menjadi lakon drama.

Pengembangan Sumber Belajar Bahasa
Sumber belajar yakni bahan atau sarana yang dapat membantu menjelaskan materi yang akan diajarkan guru.
Sumber belajar banyak macamnya :
Lingkungan fisik / alam : gedung sekolah dan halamannya, jalan raya, jembatan, flora dan fauna di sekitar, sungai, sawah dll.
Lingkungan sosial : struktur pemerintahan daerah (kelurahan, kecamatan), puskesmas, KUD, sekolah, sanggar, posyandu, keluarga,
Lingkungan budaya: adat istiadat daerah, peninggalan sejarah (situs, kuburan, candi), museum, kesenian daerah, lagu-lagu dan bahasa daerah.
Manusia : guru, orang tua, siswa, dan nara sumber yang dibutuhkan informasinya.
Mas media :
Media cetak : buku pelaran, buku pelengkap, majalah, surat kabar, brosur, surat.
Media elektronik : televisi, radio, internet
Peristiwa : peristiwa penting dalam kehidupan manusia seperti ; kelahiran, perayaan, dan kematian. Pameran, pesta kesenian, ulang tahun kemerdekaan, kecelakaan dll.
Gejala alam : gempa, gerhana, banjir, dan petir/kilat.
Sarana / alat bantu belajar :
o Realita (benda nyata / aslli)
o Barang buatan pabrik
o Barang-barang bekas yang masih bisa dimanfaatkan.
o Alat buatan guru dan siswa dengan memanfaatkan lingkungan.

Jenis membaca :
Membaca teknik
Membaca dalam hati
Membaca cepat tanpa suara. Diberikan di kelas IV ,V dan VI.
Membaca indah = membaca emosional. Membaca puisi, prosa lirik, prosa dari lingkungan kesusastraan.
Membaca pustaka
Membaca memindai (scanning) sekarang


Membaca teknik = membaca nyaring
Dimulai pada anak kelas 1

Dimulai pada anak kelas 3.
Membaca dalam hati

Membaca Nyaring :
Disiapkan pada anak yang masih belajar membaca.
Perhatiannya pada lafal kata, intonasi frase, intonasi kalimat, pungtuasi atau tanda baca ,suara , serta isi bacaan.

Membaca dalam hati :
Disiapkan untuk kelompok orang dewasa.

Membaca Nyaring :
Aktif : mata, ingatan, dan mulut.

Membaca dalam hati :
Aktif : mata dan ingatan.

Membaca Nyaring :
Semakin tinggi kelas, semakin sedikit diberikan

Membaca dalam hati :
Semakin tinggi kelas, semakin banyak diberikan.

Membaca Nyaring
Dapat dilakukan untuk kepentingan orang lain
Hanya untuk kepentingan diri sendiri.

Membaca Nyaring
Perolehan sedikit
Perolehan lebih banyak

Membaca Nyaring
Perhatiannya pada lafal kata, intonasi frase, intonasi kalimat, pungtuasi atau tanda baca ,suara , serta isi bacaan


Membaca dalam Hati
Membaca dalam hati : kegiatan membaca bagi orang yang telah dewasa. Bagian yang aktif adalah mata dan ingatan.
Membaca dalam hati yang benar :
a. Tanpa adanya gerakan-gerakan bibir.
b. Tanpa adanya gerakan-gerakan kepala.
c. Memahami isi bacaan secara diam atau dalam hati.
d. Berkonsentrasi baik fisik dan mentalnya.

Untuk anak SD masih dapat diperlonggar :
Masih dapat dibenarkan mulut anak bersuara lirih atau mirip seperti orang berbisik.

Membaca bahasa = membaca dalam hati . (isi bacaan tidak menjadi tujuan pokok) tujuannya agar siswa semakin tahu seluk beluk bahasa Indonesia.

Jeda
Jeda adalah : pemberhentian sementara dalam kalimat. Bila letak jeda diubah, artinya akan berubah. Untuk menuliskan letak jeda biasanya menggunakan garis miring ( / ).
Contoh :
Ibu guru kami / sakit.
Ibu guru / kami sakit.
Kucing / makan / tikus mati / di dapur.
Kucing / makan tikus / mati di dapur.

Metode Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar

Membaca Permulaan

1) Metode abjad
Metode abjad adalah : metode membaca dengan memperkenalkan huruf-huruf yang harus dihafalkan dan dilafalkan menurut bunyinya dalam abjad.
Contoh :
I n i n i n a N i n a
I ni Ni na
Ini Nina



2) Metode bunyi
3) Metode suku kata
4) Metode kalimat
5) Metode SAS

Membaca Lanjutan

FONOLOGI
Tata tingkat suatu kebahasaan dapat digambarkan dengan diagram sbb.

Bahasa
Wacana
Paragraf
Kalimat
Kelompok kata
Kata
Kata dasar / imbuhan
Suku
fonem

Bunyi Antara fungsinya sebagai pelancar ucapan.
Contoh :
Siap si y ap
Giat gi y at
Siaga si y aga

IDIOM (UNGKAPAN)
Idiom disebut juga ungkapan. Penggantian nama tersebut tidak seratus persen benar.
Sebabnya adalah : idiom terdapat pula gabungan-gabungan kata yang salah satu unsurnya kata tugas. Contohnya : selaras dengan, sejalan dengan, berbicara tentang, berdasarkan pada, kepada dsb.
Menurut Soejito Pengertian Idiom adalah: sebagai suatu ungkapan bahasa berupa gabungan kata (frase) yang maknanya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.

Idiom Berdasarkan Unsur Pembentuknya
Idiom yang terdiri dari bagian tubuh :
· Berat hati = kurang suka melakukan
· Lapang hati = sabar
· Hati kecil = maksud yang tulus
· Kecil hati = penakut
· Tinggi hati = sombong
· Rendah hati = pemurah, tidak angkuh
· Setengah hati = ragu-ragu
· Jatuh hati = terkena asmara
· Mendua hati = bimbang

Idiom yang terdiri kata indera, yaitu idiom yang dibentuk oleh kata dengan tanggapan indera, misalnya; panas,dingin, pahit,manis, pedas, basah dsb.
Contoh :
o Kritik pedas = teguran yg keras dan tajam
o Mandi basah = berbulan madu
o Kopi pahit = marah, teguran keras.
o Tertangkap basah = tertangkap ketika sedang melakukan perbuatan yang tidak baik.
o Perang dingin = perang tanpa senjata, saling melontarkan isyu, gertakan.

Idiom yang terdiri dari nama warna.
Contoh :
ü Lampu merah = tanda peringatan yang membahayakan,dilarang
ü Lampu hijau = mendapat izin.
ü Jago merah = api
ü Buku hitam = buku yang memuat daftar orang-orang yang pernah melakukan kejahatan.
ü Kartu kuning = peringatan.
ü Merah muka = mendapat malu
ü Biru hati/ hati yang kelabu = merana, pilu, sendu.

Idiom yang terdiri dari nama-nama benda atau alam
Contoh :
Ø Kejatuhan bulan = mendapat keuntungan
Ø Bulan terang = mujur
Ø Tanah tumpah darah = tempat kelahiran
Ø Perasa angin = mudah tersinggung
Ø Memeluk gunung = mengharapkan sesuatu yang lebih tinggi
Ø Berminyak air = bermuka – muka
Ø Bintang terang = beruntung

Idiom yang terdiri kata indera, yaitu idiom yang dibentuk oleh kata dengan tanggapan indera, misalnya; panas,dingin, pahit,manis, pedas, basah dsb.
Contoh :
q Kritik pedas = teguran yg keras dan tajam
q Mandi basah = berbulan madu
q Kopi pahit = marah, teguran keras.
q Tertangkap basah = tertangkap ketika sedang melakukan perbuatan yang tidak baik.
q Perang dingin = perang tanpa senjata, saling melontarkan isyu, gertakan.

Idiom yang terdiri dari nama warna.
Contoh :
o Lampu merah = tanda peringatan yang membahayakan,dilarang
o Lampu hijau = mendapat izin.
o Jago merah = api
o Buku hitam = buku yang memuat daftar orang-orang yang pernah melakukan kejahatan.
o Kartu kuning = peringatan.
o Merah muka = mendapat malu
o Biru hati/ hati yang kelabu = merana, pilu, sendu.

Idiom yang terdiri dari nama-nama benda atau alam
Contoh :
o Kejatuhan bulan = mendapat keuntungan
o Bulan terang = mujur
o Tanah tumpah darah = tempat kelahiran
o Perasa angin = mudah tersinggung
o Memeluk gunung = mengharapkan sesuatu yang lebih tinggi
o Berminyak air = bermuka – muka
o Bintang terang = beruntung

Idiom yang terdiri dari nama binatang
Contoh :
q Banteng ketaton = mengamuk, membabi buta
q Membabi buta = bertindak nekad
q Tidur ayam = tidur, tapi belum lelap benar
q Kabar burung = kabar yang belum pasti
q Ular kepala dua = munafik
q Kuda hitam = pemenang yg tak diduga-duga
q Kelas teri = penjahat kecil
q Kelas kakap = penjahat ulung
q Kelas kambing = kelas yang paling murah
q Kulit badak = tidak tahu malu

Idiom yang terdiri dari nama / bagian tumbuh-tumbuhan
Contoh :
Ø Batang air = sungai
Ø Sebatang kara = hidup seorang diri
Ø Lidah bercabang = tidak dapat dipercaya
Ø Bunga api = petasan
Ø Bunga desa = gadis
Ø Buah bibir = bahan pergunjingan, bahan pembicaraan
Ø Buah dada = payudara
Ø Buah pena = karangan
Ø Buah tangan = karya
Ø Naik daun = nasib baik, tenar

Idiom dari kata bilangan
Contoh :
o Satu kata / satu hati / sehati = seia sekata
o Mendua hati = ragu-ragu
o Kaki lima = pedagang yg berjualan di muka pintu / tepi jalan
o Diam seribu bahasa = tidak berkata sepatah katapun
o Setengah tiang = tanda berduka cita
o Berbadan dua = hamil
o Empat mata = berdialog
o Setengah baya = remaja

Sebuah cerita anak dibangun oleh beberapa unsur,yaitu:
tokoh (pelaku cerita);
watak (sifat tokoh);
latar (tempat dan waktu dalam cerita);
tema (dasar atau pokok cerita);
amanat (pesan atau nasihat dalam cerita).

Hal-hal penting yang tercantum dalam daftar riwayat hidup adalah:
nama,
tempat tanggal lahir,
umur,
agama,
alamat,
riwayat pendidikan.

Bagian-bagian surat resmi adalah sebagai berikut.
Kepala surat.
Tempat dan tanggal menulis surat
Nomor surat, perihal, dan tanggal surat.
Alamat surat.
Salam pembuka.
Isi surat.
Penutup.
Identitas pengirim.














Belajar Menulis Surat Resmi

Perhatikan contoh surat resmi berikut !
Sekolah Dasar Swasta no 2 Yayasan Pendidikan Arun Jalan Balik Papan, Komplek PT. Arun, Batuphat, LhokseumaweTelp. 0645 653287, 653288,653289

Nomor :04/SD2/YPA/III/ 2009 Batuphat,11 Maret 2009
Hal :undangan
Lampiran : -
Yth.
Bpk- Ibu / Orangtua / Wali Murid Siswa-Siswi
Kelas VI SDN 2 Yapena

Dengan hormat,
Dengan ini kami mengundang Bapak/ Ibu orang tua / wali murid Siswa-siswi kelas 6 untuk mengadakan rapat membahas persiapan putra-putri kita guna menghadapi UAS BN yang akan berlansung pada hari Senin, tanggal 13 Mei 2009.
Rapat akan dilaksanakan pada ;
Hari / tanggal : Sabtu / 15 Maret 2009
Pukul : 8.00 .sd. 12.00 WIB
Tempat : Aula SD2 Yapena
Demikianlah undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Batuphat, 18 Maret 2009
Kepala Sekolah SDS 2 Yapena
Ttd
H. Yuliwati, S.Pd
Tembusan :
- Direktur Yapena
- Komite sekolah



KETERANGAN
Kepala surat atau kop surat
Nomor surat
Tanggal surat
Perihal
Lampiran
Alamat yang dituju
Salam pembuka
Isi surat
Salam penutup
Penanggung jawab instansi
Tanda tangan penanggung jawab atau yang mewakili
Nama penanggung jawab atau yang mewakili
Jabatan/NIP


Perbedaan Surat Pribadi dan Surat Resmi
NO
SURAT RESMI
SURAT PRIBADI
1
Menggunakan bahasa baku
Contoh: saya, kamu, memang,
nanti.
Bahasanya ada yang tidak
baku.
Contoh: gue, lo, nggak, entar.
2
Memakai kop surat (untuk instansi).
Tidak memakai kop surat.
3
Memakai nomor surat (untuk
instansi).
Tidak memakai nomor surat.
4
Memakai stempel.
Tidak memakai stempel.
5
Berbentuk standar.
Bentuknya bebas.






CERPEN
CIRI-CIRI CERPEN
Ceritanya pendek sehingga kamu tidak butuh waktu lama untuk membacanya.Hanya ada satu pokok cerita sehingga pembaca tidak bingung.Tidak ada perubahan nasib tokoh. Artinya, jika menceritakan masa kecil maka saat dewasa tidak diceritakan.Cerita disajikan dari perkenalan tokoh lalu adanya masalah, kemudian penyelesaianmasalah.

UNSUR-UNSUR PENDUKUNG CERITA
Unsur-unsur pendukung cerita antara lain:
Tokoh, yaitu pelaku cerita. Pelaku cerita bisa manusia atau binatang.
watak, yaitu kepribadian tokoh.
latar, yaitu tempat terjadinya cerita.
amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penulis cerpen kepada pembaca.

KALIMAT MAJEMUK
KALIMAT MAJEMUK ADA 4 MACAM
Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk campuran

Pengertian kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah : kalimat yang terdiri dari gabungan dua kalimat tunggal atau lebih.

Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara ada 3 macam :
Kalimat majemuk setara menggabungkan.
Kalimat majemuk setara pertentangan.
Kalimat majemuk setara pilihan.
Kata Penghubung Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara menggabungkan (dan , serta)
Kalimat majemuk setara pertentangan (tetapi, melainkan )
Kalimat majemuk setara pilihan ( atau )

Kalimat majemuk setara menggabungkan.
Contoh :
Dewi anak yang pandai.
Dewi anak yang rajin.
Dewi anak yang pandai dan rajin.

Kalimat majemuk setara pertentangan.
Contoh :
Tuti anak yang pandai.
Tuti anak yang sombong.
Tuti anak yang pandai tetapi sombong.

Kalimat majemuk setara pilihan
Kalimat majemuk setara pilihan.
Contoh :
Saya membaca buku dongeng.
Saya membaca buku ilmu pengetahuan.
Saya membaca buku dongeng atau ilmu pengetahuan.

KALIMAT MAJEMUK RAPATAN
1. Kalimat majemuk rapatan Subjek
Contoh :
a. Pak Bahrum guru olah raga.
b. Pak Bahrum ketua pemuda.
c. Pak Bahrum Guru olah raga dan ketua pemuda.

2. Kalimat majemuk rapatan predikat
Contoh :
a. Asep pandai bermain basket.
b. Anto pandai bermain basket.
c. Asep dan Anto pandai bermain basket.

3. Kalimat majemuk rapatan objek
a. Ayah memupuk pohon jeruk.
b. Ayah menyiram pohon jeruk.
c. Ayah memupuk dan menyiram pohon jeruk.

4. Kalimat majemuk rapatan keterangan
a. Dalam liburan nanti saya akan pergi ke Medan.
b. Dalam liburan nanti adik akan pergi ke Banda Aceh.
c. Dalam liburan nanti saya akan pergi ke Medan, sedangkan Adik ke Banda Aceh.

KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT
Kalimat majemuk bertingkat ada bermacam-macam:
Kalimat majemuk bertingkat dengan keterangan sebab.
Kalimat majemuk dengan keterangan syarat.
Kalimat majemuk dengan keterangan waktu.
Kalimat majemuk bertingkat dengan keterangan cara.


Kata gabung pada kalimat majemuk bertingkat
Kata gabung anak kalimat dengan keterangan waktu :
ü Ketika
ü Setelah
ü sebelum

Contoh :
a. Saya berangkat ke sekolah.
b. Ayah memperbaiki sepeda motor.
c. Saya berangkat ke sekolah ketika ayah memperbaiki mobil.

Kata gabung anak kalimat dengan keterangan sebab :
Ø karena
Ø sebab
Contoh :
Rudi tidak masuk sekolah. (induk kalimat)
Rudi sakit perut. (anak kalimat)
Rudi tidak masuk sekolah karena sakit perut.

Kata Gabung Anak Kalimat dengan Keterangan Pengandaian
ü Andaikan
ü Umpamanya

Kata Gabung Anak Kalimat dengan Keterangan tujuan
ü Agar
ü supaya

Kata gabung anak kalimat dengan keterangan akibat :
ü Maka
ü Sehingga

Kata gabung anak kalimat dengan keterangan syarat :
Ø jika
Ø apabila

Contoh :
Saya dibelikan sepeda motor. (induk kalimat)
Saya lulus ujian. (anak kalimat)
Saya dibelikan sepeda motor jika lulus ujian.

PENJELASAN
Anak kalimat : keterangan kalimat
Induk kalimat : bagian yang diterangkan
Apabila anak kalimat terletak di awal kalimat, maka setelah anak kalimat dibubuhi tanda baca koma (,)
Contoh :
Karena sakit perut , Rudi tidak masuk sekolah.
Rudi sakit perut. ( anak kalimat )
Rudi tidak masuk sekolah.( induk kalimat )

Mari, Memahami PenggunaanTanda Garis Miring (/)
1. Penulisan di dalam nomor surat resmi
Contohnya:
Nomor: 01/04/SDN-01
Penulisan di nomor dalam alamat
Contohnya:
Jalan Teratai II/24
Pengganti kata atau dan tiap
Contohnya:
darat/laut (darat atau laut)




BIODATA (DAFTAR RIWAYAT HIDUP)
Biodata dibagi 3 bagian
Data diri
Riwayat pendidikan
Pengalaman Kerja


Data diri :
Nama : SuparmanTempat /tanggal lahir : Magetan / 04 September 1965.
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Bontang / 45, Komplek
Perumahan PT, Arun, Batuphat,
Lhokseumawe.

BENTUK-BENTUK KARANGAN
Bentuk karangan ada 3 macam :
Prosa
Drama
Puisi

Prosa dibagi menjadi 2 macam :
Fiksi
Non Fiksi

Puisi adalah karangan yang mengutamakan irama, rima, dan kepadatan makna.
Drama adalah : karangan yang berupa dialog sebagai pembentuk alurnya.


LANGKAH-LANGKAH MENGARANG
Menentukan topik, tema, dan judul karangan.
Menyusun kerangka karangan.
Mengumpulkan data.
Mengembangkan kerangka karangan.

Topik adalah gagasan inti karangan yang dijadikan landasan penyusunan karangan.
Topik dinyatakan dalam kata atau kelompok kata.
Misalnya :
• Teknik beternak ayam.
• Kebersihan lingkungan.

SYARAT-SYARAT MENENTUKAN TOPIK :
Menarik
Diketahui / dikuasai penulis
Tidak kontroversial
Mengandung unsur kebaruan(aktual)
Cukup sempit dan terbatas.

Tema adalah : pesan utama yang disampaikan yang disampaikan penulis melalui karangannya.
Tema dirumuskan dalam bentuk kalimat yang lengkap, disusun berdasarkan topik yang telah ditentukan.
Misalnya : Beternak ayam kampung dapat menghasilkan untung besar.

Ciri – ciri tema yang baik :
Dirumuskan dalam kalimat yang jelas.
Memiliki kesatuan gagasan.
Terarah.
Mengandung unsur keaslian (kebaruan)
Judul adalah nama suatu karangan atau suatu pokok bahasan.
Judul seringkali dikemukakan dahulu, namun bisa pula dibuat setelah karangan selesai.
Fungsi judul :
Ø Nama bagi suatu karangan.
Ø Slogan promosi untuk menarik minat baca.
Ø Gambaran isi karangan.
Ø Wujud kreativitas pengarang.

Ciri-ciri judul yang baik :
Menarik
Menimbulkan rasa penasaran pembaca.
Mudah ditangkap maksudnya dan mudah diingat.

Menyusun kerangka karangan
Kerangka karangan adalah :
Rencana kerja yang memuat garis besar suatu karangan.
Manfaat kerangka karangan adalah :
memudahkan penyusunan karangan sehingga menjadi lebih teratur.

Manfaat kerangka karangan adalah :
Memudahkan menyusun karangan sehingga karangan menjadi teratur.
Memudahkan penempatan bagian karangan yang penting dan yang kurang penting.
Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.
Membantu pengumpulan sumber-sumber yang diperlukan.

MENGEMBANGKAN KERANGKA KARANGAN
Pola mengembangkan kerangka karangan :
Urutan waktu (kronologis).
Urutan ruang (spasial).
Urutan klimaks atau anti klimaks.
Urutan kausalitas.
Urutan pemecahan masalah.
Urutan umum-khusus.
Urutan familiaritas.

Penjelasan

Urutan waktu (kronologis) : urutan peristiwa atau tahap-tahap kejadian.
Urutan ruang (spasial) : urutan keruangan misalnya dari depan ke belakang atau dari yang terdekat ke yang terjauh.
Urutan klimaks adalah apabila bagian penting ditempatkan pada bagian akhir. Sedangkan anti klimaks adalah : bagian penting diletakkan di awal pembahasan.

PUISI

PUISI LAMA :
• Pantun
• Syair
• Gurindam
PUISI BARU :
• Soneta
• Balada

JENIS PANTUN
Pantun agama
Contoh ;
Akan pembelah buah duku
Duku dibelah jadi kepayang
Kepada Allah berlindung aku
Baik berguru kita sembahyang

Pantun jenaka
Contoh :
Daripada main layang-layang
Lebih baik main di kali
Daripada pikiran melayang
Lebih baik tidur bermimpi.

Pantun teka-teki
Contoh :
Berlayar perahu dari Berandan
Menuju arah Selat Malaka
Lebar kepala dari badan
Apakah itu cobalah terka

Pantun nasihat
Contoh :
Berburu ke padang datar
Mendapat rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagai bunga kembang tak jadi.

Syair
Syair berasal dari kata “Syuur” yang berarti perasaan. Syair berasal dari Arab. Masuk ke Indonesia bersama masuknya Islam ke Indonesia.
Syair adalah : cipta sastra yg dapat dipergunakan untuk melukiskan atau menceritakan berbagai cerita, baik cerita yg sebenarnya, lukisan atau sindiran, maupun dongeng yang panjang.

Syarat syair :
Tiap bait terdiri dari 4 baris.
Tiap baris terdiri 8-13 suku kata, tetapai biasanya 10-11 suku kata.
Syair bersajak sama, dengan rumus a-a-a-a.
Keempat baris tiap bait merupakan satu rangkaian cerita. (merupakan isi).

Contoh syair :
Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah Paduka Sultan
Duduklah baginda bermuka-mukaan.

Abdul Muluk Putra Baginda
Besarlah sudah bangsawan muda
Cantik menjelis usulnya Syahda
Tiga belas tahun umurnya ada

Akan ramah putri bangsawan
Parasnya elok sukar dilawan
Sedap manis barang kelakuan
Sepuluh tahun umurnya tuan

Gurindam
Syarat Gurindam
Tiap bait terdiri atas 2 baris
Jumlah suku kata 10 – 14 tiap baris.
Sajaknya a-a.
Dua baris gurindam membentuk kalimat majemuk. Baris pertama merupakan sebab atau alasan, sedangkan baris kedua merupakan akibat, atau balasan apa yg tersebut dalam kalimat pertama.
Contoh Gurindam
Kurang pikir kurang siasat
Tentu dirimu kelak tersesat.

Pikir dahulu sebelum berkata
Supaya terelak silang sengketa

Jika kena penyakit kikir
Sanak saudara lari menyingkir

Orang malas jatuh sengsara
Orang rajin banyak saudara

Barang siapa berbuat jasa
Mulia namanya segenap masa

Menulis Puisi Baru
Puisi baru adalah pancaran masyarakat baru dab banyak dihasilkan oleh sastrawan-sastrawan Angkatan Pujangga Baru dan angkatan Balai Pustaka.
Bahasa yang digunakan sudah kurang kemelayu-melayuan. Isinya sebagai penjelmaan cita rasa penggubahnya.
Karya sastra yang termasuk puisi baru antara lain :
Soneta dan
Balada

Soneta
Soneta berasal dari kata sonetto dalam bahasa Italia, yang terbentuk dari kata Latin sono yang artinya bunyi atau suara.
Puisi soneta merupakan merupakan karya sastra yang berasal dari Italia yang lahir sekitar abad ke- 12 di Kota Florence.
Soneta masuk ke Indonesia tahun 1920 yang dibawa oleh pemuda indonesia yang belajar di Nederland. Yang menjadi pelopornya adalah Muhammad Yamin, SH.
Pada masa lahirnya, soneta digunakan sebagai alat untuk menyatakan curahan hati. Akan tetapi pada saat ini soneta dapat pula dipergunakan untuk menyatakan rindu terhadap tanah air, pergerakan, kemajuan kebudayaan, perasaan keagamaan, dsb.
Syarat-syarat soneta :
Jumlah baris 14 buah.
Ke empat belas baris itu terdiri dari dua buah Quatrain, dan dua buah terzina. Jadi pembagian baitnya 2x4 dan 2x3.
Kedua buah quatrain merupakan kesatuan, yang disebut stanza atau oktav.
Kedua buah terzina merupakan kesatuan, disebut sextet.
Oktav berisi lukisan alam, sifatnya obyektif.
Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan dari apa yang dilukiskan dalam oktav, sifatnya subyektif.
Peralihan dari oktav ke sextet disebut volta.
Jumlah suku kata dalam tiap baris biasanya antara 9 dan 14 suku kata.
Rumus sajaknya : a-b-b-a, a-b-b-a, c-d-c, d-c-d.


















Kalau dibuat dalam bentuk bagan, dapat digambarkan sebagai berikut.
……………………………. a
……………………………. b Quatrain
…………………………… b
…………………………… a oktav

……………………………. a
……………………………. b Quatrain
…………………………… b
…….. ………………….. a
volta
……………………………. c
…………………………… d Terzina
………………………….. c
sektet
…………………………… d
…………………………… c Terzina
…………………………… d

Contoh Soneta :
Gembala
Perasaan siapa ta’ kan nyala
Melihat anak berlagu dendang
Seorang raja di tengah padang
Tiada berbaju buka kepala

Beginilah nasib anak gembala
Berteduh di bawah kayu nan rindang
Semenjak pagi meninggalkan kandang
Pulang ke rumah di senja kala
Jauh sedikit sesayup sampai
Terdengar olehku bunyi serunai
Melagukan alam nan molek permai

Wahai gembala di segara hijau
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau
Maulah aku menurutkan dikau

Balada
Balada ialah puisi atau sajak yang berisi cerita yang serius yang berakhir dengan tragis, misalnya kematian, putus cinta, dan mendapat musibah atau bencana lainnya.
Pada mulanya balada berarti nyanyian rakyat.
Jadi yang digambarkan atau dilukiskan dalam sebuah balada ialah sebuah kisah yang berakhir dengan tragis.

Puisi modern :
Puisi modern adalah : puisi yang termasuk angkatan 45. Oleh karena itu situasinya situasi yang merdeka, maka penulisan puisi modern, ditandai adanya kegiatan yang menghasilkan jiwa bebas dinamis realistis, revolusioner, serta memancarkan seni sastra yang bernafaskan irama 45 pula.Dalam puisi modern yang penting adalah isi dari tulisan puisi tersebut. Dalam puisi modern bukanlah sajak, bukan irama, bukan pula bentuk yang diutamakan, melainkan isi yang ditonjolkan.
Tokoh penyair yang berperan sebagai pelopor angkatan 45 adalah Chairil Anwar.

Aku
Kalau sampai waktuku
Kumau tak seorang ‘ kan merayu
Tak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

(Dari : Deru Campur Debu)

MENULIS DRAMA
Pengertian drama :
Drama adalah jenis sastra yang berupa lakon yang ditulis dengan dialog-dialog yang memperhatikan unsur-unsur dengan gerak atau perbuatan yang akan dipentaskan di atas panggung.

Jenis-jenis Drama :
Tragedi
Jenis lakon atau drama yang berakhir dengan duka cita, tokoh utama dijemput maut dalam lakon tersebut.
Komedi
Komedi adalah : ada yang mengatakan drama gelak. Ceritanya berakhir dengan suka ria.
Tragikomedi
Tragikomedi : adanya perpaduan antara ciri tragedi dengan ciri komedi.
Melodrama
Melodrama : asal usulnya dari alur opera yang dicakapkan dengan bantuan irama musik.
Farce
Farce: jenis ini identik dengan komedi. Dalam geraknya lebih lebih bersifat karikatur, serta gelaknya menitikberatkan pada kata dan perbuatan.


Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam menulis drama :
Alur (plot) :
Alur artinya struktur gerak yang terdapat dalam fiksi maupun drama.
Dalam suatu lakon harus bergerak dari suatu permulaan, pertengahan, dan menuju akhir.
Penokohan
Bagaimana sifat, tingkah lakunya, maupun postur tubuh tokoh tersebut.


Jenis tokoh :
1) Tokoh pembantu : tokoh yang kontras dengan tokoh lainnya. (minor character)
2) Tokoh serba bisa: serba round.
3) Tokoh statis : tetap saja keadaannya dari awal hingga akhir.
4) Tokoh berkembang: tokoh yang mengalami perkembangan selama pertunjukan.

Dialog

Akting
Bloking


Kerangka Drama :
Eksposisi
Konflik
Komplikasi
Krisis
Resolusi
Keputusan




PENGERTIAN KETERAMPILAN PRAGMATIK
Keterampilan Pragmatik Ialah : Kemampuan menggunakan bahasa yang disesuaikan dengan faktor-faktor penentu berkomunikasi.
Faktor-faktor penentu berkomunikasi
Mencakup :
Ø Siapa yang berbahasa dengan siapa.
Ø Untuk tujuan apa.
Ø Dalam konteks apa
Ø Dalam situsi apa
Ø Dengan jalaur mana
Ø Melalui media mana
Ø Dalam peristiwa apa

PENDEKATAN BIDANG STUDI (BAHASA INDONESIA)
Pendekatan tujuan
Pendekatan keterampilan proses
Pendekatan Lintas Materi
Pendekatan spiral
Pendekatan CBSA
Pendekatan Komunikatif.

PENDEKATAN
Ada 2 macam Pendekatan.
Pendekatan Kurikulum
Pendekatan Bidang Studi
Pendekatan Kurikulum ialah : pendekatan yang berlaku dalam semua bidang studi.
Pendekatan Bidang studi ialah: pendekatan yang hanya berlaku dalam bidang studi tertentu saja.


KOSA KATA
Dalam kamus Linguistik , Harimukti Kridalaksana dan menurut Sujito kosa kata sama dengan leksikon .Adapun pengertian Leksikon Ialah:
q Kekayaan kata yang dimiliki seseorang pembicara atau penulis.
q Daftar kata yang disusun seperti kamus.

KOSA KATA
Kosa kata aktif
Kosa kata pasif.
Kosa Kata Aktif
Kosa Kata Pasif
Bunga, kembang, matahari, angin,seperti, sebagai, hati, jiwa, dll
Puspa, kusuma, surya, mentari, bayu, pawana,bak,laksana/penaka, kalbu, sukma dll.

METODE PENGAJARAN PRAGMATIK
Metode Penugasan
Metode eksperimen
Metode proyek
Metode diskusi
Metode Widyawisata
Metode Bermain Peran
Metode Demonstrasi
Metode Penugasan Sosiodrama
Metode Pemecahan Masalah
Metode Tanya Jawab
Metode Latihan
Metode Ceramah
Metode Bercerita
Metode Pameran
Peribahasa
Peribahasa adalah : kalimat atau penggalan kalimat yang telah membeku bentuk, makna, dan fungsinya, dalam masyarakat , bersifat turun-temurun, dipergunakan untuk menghias karangan atau percakapan, penguat maksud karangan, pemberi nasihat, pengajaran, atau pedoman hidup,
mencakup ;
Bidal,
Pepatah,
Perumpamaan,
Ibarat,
Pemeo.
Penjelasan :
Bidal,
Istilah bidal sama artinya dengan peribahasa
Pepatah,
Perumpamaan,
Ibarat,
Pemeo.

MAJAS
MAJAS ialah : bahasa yang indah yang digunakan secara imajinatif. Yaitu bentuk penggunaan bahasa dalam berbicara dan menulis yang bertujuan mempengaruhi serta meyakinkan orang lain.
Majas ada 4 macam yaitu:
Majas perbandingan.
Majas pertentangan.
Majas Pertautan.
Majas Perulangan.




MAJAS PERBANDINGAN
Perumpamaan (simile)
Kiasan (metafora)
Personifikasi
Sindiran
Antitesis

Penjelasan Majas Perbandingan :
Perumpamaan (simile)
Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakekatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama.Simile (Inggris) = seperti. Untuk menyatakan perbandingan menggunakan kata: seperti, bagai, laksana, dsb.Contoh :
q Laksana bulan purnama.
q Kedudukanya bagai telur di ujung tanduk.
q Pedih hatiku seperti diiris sembilu.
q Ibarat menelan duri.

KIASAN (Metafora)
Metafora (bhs Yunani ; metaphora yg berarti memindahkan. Jadi metafora berarti perbandingan antara dua hal secara implisit dengan menggunakan kalimat yang sikat dan padat.
Contoh :
Lintah darat = pemeras
Buaya darat = org yg suka kepada perempuan
Anak emas = anak kesayangan.
Jinak-jinak merpati = jinak tetapi sulit dimiliki /didapat.
Sudah jatuh ditimpa tangga = bahaya yg bertubi-tubi



ALEGORI
Alegori merupakan metafora yang diperluas dan berkesinambungan. Tempat atau wadah objek / gagasan diperlambangkan. Jadi alegori adalah : cerita yang diungkapkan dalam bentuk lambang-lambang. Isinya mengandung ajaran-ajaran moral.
Termasuk dalam alegori adalah :
Ø Parabel
Ø Fabel
Ø Alegori itu sendiri.

PERSONIFIKASI
Personifikasi adalah : jenis majas yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa.
v Ranting dan daun-daun turut menari –menari melihatku.
v Kapal itu tenggelam setelah diterjang ombak.
v Malam mendekap tubuh kami dalam kegelapan.

Sindiran

Antitesis
Antitesis berarti : lawan yang tepat atau pertentangan yang benar-benar. Secara singkat antitesis adalah majas yang berupa paduan dua kata yang berlawanan.
Contoh :
Maju mundurnya perusahaan tergantung kepada para pengelolanya.
Tingkah laku seseorang mencerminkan baik buruknya pribadi orang itu.
Tinggi rendahnya suatu bangsa ditunjukkan oleh budayanya.

MAJAS PERTENTANGAN
Hiperbola
Litotes
Ironi
Oksimoron
Paranomasia
Paralipsis
Zeugma

Penjelasan :
Hiperbola
Hiperbola adalah : Majas yang mengandung pernyaan yang berlebih-lebihan, baik jumlah, ukuran, maupun sifatnya.
Contoh :
o Tangisnya sangat menyayat hati.
o Sorak sorai penonton mengguntur membelah angkasa.
o Saya terkejut setengah mati melihat penampilannya.
Litotes
Litotes adalah kebalikan dari hiperbola. Yaitu majas yang yang mengandung pernyataan yang dikecil-kecilkan, dikurang dari kenyataan yang sebenarnya; maksudnya adalah untuk merendahkan diri.
Contoh :
o Jika ada waktu singgahlah ke gubuk kami.
o Hasil usahanya tidak mengecewakan hati.
o Saya hanya dapat menghidangkan nasi sambal dan air putih untuk Anda.

Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud berolok-olok.
Contoh :
o Bukan main rajinnya, tugas-tugasnya sampai tidak dapat diselesaikan.
o Bagus sekali kelakuanmu, istrimu kau pukuli.
o Alangkah hematnya kamu, rokokpun 234.
o Pagi benar engkau datang, padahal baru pukul sembilan.


Oksimoron


Paranomasia
Paralipsis
Zeugma

MAJAS PERTAUTAN
Metonimia
Sinekdote
Alusio
Eufemisme
Elipsis
Inversi
Gradasi

MAJAS PERULANGAN
Aliterasi
Antaklasis
Kiasmus
Repetisi

MACAM-MACAM WACANA
Wacana dapat ditinjau dari dua segi yaitu :
Bentuk fisiknya
Sifat isinya

Ditinjau dari segi bentuk fisiknya dapat dibedakan :
Wacana monolog
Wacana dialog.
Ditinjau dari sifat isinya dibagi menjadi :
Wacana naratif
Wacana deskriftif
Wacana ekspositorik
Wacana argumentatif
Wacana persuasif

Senin, Oktober 05, 2009


Out Bond di Pulau Weuh (Sabang) Aceh

Siap menyeberangi teluk Sabang dengan rakit buatan kami sendiri.(Team Rimong Biru).Wahh...kegiatan yang paling menantang....dan perlu keberanian...soalnya lautnya juga dalam. untung memakai pelampung.



Sabtu, Oktober 03, 2009

Soal IPA Kelas 5

SOAL IPA KELAS 5 SD KURIKULUM KBK
SEMESTER : I

ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

I. ALAT PERNAPASAN
1. Alat pernapasan manusia adalah …………………..
2. Paru-paru terletak di dalam ……………………dan diatas ……………………
3. Paru-paru ada dua yaitu paru-paru ……………….dan …………..
4. Paru-paru kanan terdiri dari ……………….gelambir. yaitu gelambir …........................
5. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang disebut ……………………….
6. Cabang tenggorok disebut …………………….. . Cabang bronkus disebut ……………….
7. Pada ujung bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang disebut …………………..
8. Pertukaran oksigen dengan karbondioksida terjadi di ………………………
9. Pernapasan ada 2 cara yaitu pernapasan …………………..dan pernapasan ……………….
10. Burung bernapas dengan ………………….
11. Burung mempunyai alat untuk menyimpan udara yang digunakan pada waktu terbang yang disebut …………………
12. Reptil adalah jenis hewan ……………………. Contoh reptil adalah ……………………………………………..
13. Reptil bernapas dengan ……………….
14. Amfibi adalah hewan yang hidupnya di …………………..
15. Contoh hewan amfibi adalah ………………………………………………………..
16. Berudu bernafas dengan …………….. sedangkan katak dewasa bernafas dengan …………
17. Katak selalu suka hidup di tempat yang lembab karena………………………….
18. Ikan bernapas dengan …………………….
19. Gelembung renang yang terdapat di dalam tubuh ikan berguna untuk ………………………
20. Serangga bernapas dengan ……………………
21. Lubang –lubang halus tempat keluar masuknya udara pada trakea disebut ……………..
22. Contoh hewan serangga (insecta) adalah ……………………………………………………
23. Cacing bernapas dengan …………………………….
24. Mamalia (hewan menyusui) bernapas dengan ……………………
25. Ciri hewan mamalia adalah…….................................................
26. Contoh hewan mamalia adalah………………………………………………
27. Contoh mamalia yang hidup di air adalah ………………………..
28. Kegunaan lubang hidung pada ikan lumba-lumba dan ikan paus adalah …………………..
29. Gangguan pada alat pernapasan manusia misalnya…………………..
30. Pencemaran udara dapat disebabkan oleh ……………………………………………………
31. Asap kendaraan bermotor mengandung gas beracun yang disebut ....................................
32. Racun yang terkandung pada asap rokok disebut …………………….
33. Penyakit yang dapat menyerang saluran pernapasan manusia adalah…………………..
II. ALAT PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA.

1. Pencernaan makanan pada tubuh kita ada 2 macam yaitu pencernaan secara……………………..dan ……………………….
2. Tugas alat pencernaan makanan pada tubuh kita ada 3 macam yaitu ……………………………………………………………………………………….
3. Pencernaan makanan secara mekanis berlangsung di ……………………………….Makanan di mulut dihancurkan oleh …………………….
4. Pencernaan makanan secara kimia dilakukan oleh …………….berlangsung di ………........
5. Proses melumatkan makanan yang semula kasar menjadi halus disebut ………………….
6. Susunan alat pencernaan makanan pada tubuh manusia adalah :
a. …………………… d………………….. g. ……………………..
b. …………………. e. …………………..
c. ………………… f. …………………….
7. Ada 3 macam gigi menurut fungsinya yaitu : a……………………………..b………………………………c……………………………
8. Lapisan gigi yang paling luar disebut ………………………….
9. Lidah berguna untuk membantu mengatur …………………………pada waktu mengunyah.
10. Lidah disebut juga sebagai alat indera ……………………….
11. Bagian depan ujung lidah untuk mengecap rasa ……………….
12. Bagian pinggir untuk mengecap rasa …………………….dan ……………..
13. Bagian belakang (pangkal) untuk mengecap rasa ……………………
14. Kelenjar ludah menghasilkan air ludah dan enzim ………………………atau disebut juga enzim ………………
15. Enzim amilase berguna untuk mengubah zat tepung menjadi zat …………………..
16. Letak kelenjar ludah ada 2 tempat yaitu bagian bawah di …………………..dan bagian atas di …………………………
17. Gerak memijit dan mendorong atau gerak meremas-remas yang dilakukan oleh kerongkongan disebut gerak …………………………….
18. Lambung disebut juga …………………………..
19. Lambung terletak di rongga perut sebelah ……………………….
20. Getah lambung berguna untuk …………………………………dan ………………………...
21. Tiga macam enzim yang dihasilkan oleh getah lambung adalah ………………………….
22. Enzim pepsin berguna untuk mengubah ……………………..menjadi ………………….
23. Enzim renin berguna untuk mengendapkan protein susu menjadi ………………………
24. Asam klorida berguna untuk ………………………….
25. Panjang usus dua belas jari adalah ……………………………..
26. Makanan di usus dua belas jari dicerna oleh getah …………………dan getah ……………
27. Getah empedu dihasilkan oleh…………………………. Getah empedu berguna untuk mencerna ………………………..

28. 3 enzim yang terkandung dalam getah pankreas adalah :
a) Enzim …………………..berguna mengubah zat tepung menjadi zat …………….
b) Enzim ………………….berguna untuk mengubah protein menjadi ………………….
c) Enzim ……………………berguna untuk mengubah lemak menjadi ………………..
29. Penyerapan sari-sari makanan oleh tubuh terjadi pada …………………………….
30. Yang mengangkut sari –sari makanan ke seluruh tubuh adalah ……………………
31. Usus besar di bagi 3 bagian yaitu usus besar ………………….usus besar …………….dan usus besar ……………………..
32. Permulaan usus besar adalah usus ……………………
33. Di bagian usus buntu terdapat tambahan usus yang disebut …………………
34. Di bagian usus besar makanan tidak dicerna lagi, melainkan hanya terjadi …………………
35. Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh kita ada 6 yaitu …………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
36. Zat karbohidrat berguna untuk ……………………………….
37. Zat protein berguna untuk ………………………………………
38. Zat lemak berguna untuk ……………………………………….
39. Zat vitamin berguna untuk ……………………………………………
40. Zat mineral berguna untuk …………………………………………………
41. Vitamin A berguna untuk …………………………Vitamin B berguna untuk……………………
42. Vitamin C berguna untuk ………………………… Vitamin C berguna untuk ………………….
43. Vitamin D berguna untuk …………………………..Vitamin E berguna untuk …………………
44. Vitamin K berguna untuk ……………………………………..
45. Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh kita adalah ………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………
46. Zat kapur (kalsium) berguna untuk ……………………………………..
47. Zat besi berguna untuk ……………………………………
48. Zat fosfor berguna untuk ………………………………
49. Zat yodium berguna untuk …………………………………

III. ALAT PEREDARAN DARAH MANUSIA

50. Berdasarkan aliran darah, pembuluh darah dibagi menjadi 2 macam yaitupembuluh ……………………………………..dan pembuluh …………………………………..
51. Pembuluh nadi disebut juga pembuluh ………………………………
52. Pembuluh balik disebut juga pembuluh …………………………..
53. Peredaran darah manusia disebut juga peredaran darah tertutup karena.....……………………………(beredar dalam pembuluh darah)
54. Peredaran darah besar adalah ………………………………………………………...
55. Peredaran darah kecil adalah ………………………………………………………………………
56. Jantung dibagi menjadi 4 bagian yaitu ……………………………………………………………
57. Anemia adalah penyakit kekurangan darah karena kekurangan .………………(sel darah merah)
58. Leukemia adalah penyakit darah karena…………………………(kelebihan sel darah putih)
59. Penyakit hipertensi adalah penyakit ………………………………………..

IV. TUMBUHAN HIJAU

60. Warna hijau pada daun disebabkan karena mengandung zat …………………..
61. Butir-butir hijau daun disebut juga …………………………….
62. Fotosintesis adalah proses ……………………………………………………………………….
63. Bahan untuk membuat makanan pada tumbuhan berhijau daun adalah ………… dan…………...
64. Hasil proses fotosintesis adalah ………………………dan ………………………………..
65. Contoh tumbuhan yang tidak berfotosintesis adalah …………………………disebut juga tumbuhan …………………………………….
66. Hasil fotosintesis disimpan sebagai ………………(Makanan cadangan)
67. Tumbuhan yang menyimpan makanan di dalam umbi contohnya……(ketela pohon, kentang, bawang, wortel)
68. Tumbuhan yang menyimpan makanan di dalam buah contohnya……(kedelai, kacang tanah, kacang hijau).
69. Tumbuhan yang menyimpan makanan di dalam batang contohnya………………………………..
70. Tumbuhan yang menyimpan makanan di dalam biji contohnya……………………………………
71. Manusia dan hewan hidupnya tergantung kepada ……………………………….
72. Hewan pemakan tumbuhan disebut juga……………………..contohnya………………………
73. Hewan pemakan hewan lain disebut juga ……………………contohnya…………………………
74. Hewan pemakan segalanya disebut …………………………contohnya…………………………..
75. Peristiwa makan dan dimakan yang terjadi pada makhluk hidup disebut ………………………….
76. Rantai makanan yang saling berhubungan disebut ……………………………….
77. Tumbuhan disebut sebagai produsen artinya sebagai ………………………..
78. Hewan disebut sebagai konsumen artinya sebagai …………………………
79. Bagian tubuh tumbuhan yang bertugas untuk menyerap air dari dalam tanah adalah …………….
80. Lubang kecil yang terdapat di batang yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara ialah ……………………
81. Energi yang membantu proses fotosintesis adalah ……………………
82. Kain katun terbuat dari serat ……………………..
83. Contoh tumbuhan yang tunasnya digunakan sebagai sayur adalah ………………
84. Beras, jagung dan gandum merupakan sumber …………………………
85. Gula pasir dibuat dari ………………………
86. Makanan yang berasal dari kedelai mengandung banyak ………………………
87. Obat penyakit malaria adalah …………………….

V. PENYESUAIAN MKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN

88. Penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan disebut juga ………………….
89. Hewan dan tumbuhan menyesuaikan diri agar tetap ……………………..
90. Makanan kupu-kupu adalah…………(nektar)
91. Kupu-kupu mempunyai alat pengisap nektar yang disebut …………(probosis)
92. Lebah mempunyai mulut ……………(penjilat) untuk menjilat nektar.
93. Nyamuk mempunyai mulut ………(pengisap)untuk mengisap makanan berupa darah manusia.
94. Paruh dan cakar burung berbeda-beda sesuai dengan ……………………
95. Unta mampu bertahan hidup di gurun pasir karena menyimpan air di ………………….
96. Bunglon melindungi diri dengan cara…………………….
97. Walang sangit melindungi diri dengan cara………………………….
98. Walang daun melindungi diri dengan cara………………………..
99. Harimau, anjing, dan singa melindungi diri dengan ……………………..
100. Sapi, kambing, kerbau dan kijang melindungi diri dengan ………………………
101. Kalajengking, kelabang dan lebah melindungi diri dengan cara……………………
102. Ular melindungi diri dengan cara…………………………..
103. Cumi-cumi melindungi diri dengan cara………………………….
104. Siput melindungi diri dengan cara………………………
105. Musang dan kumbang mnelindungi diri dengan cara ………………………….
106. Cecak melindungi diri dengan cara…………………………
107. Pohon jati melindungi diri dengan cara…………………………………………………….
108. Kantong semar melindungi diri dengan cara…………………………………….
109. Bunga mawar melindungi diri dengan ………………………………
110. Buah durian melindungi diri dengan ………………………………..
111. Kaktus dapat bertahan hidup di gurun pasir karena………………………
112. Contoh hewan pemakan serangga adalah……………………….
113. Hewan atau tumbuhan pemakan serangga disebut juga……………………..
114. Batang sawo melindungi diri dengan cara…………………..

VI. PELESTARIAN MAKHLUK HIDUP

115. Hewan dan tumbuhan yang hampir punah disebut hewan dan tumbuhan ……………
116. Contoh hewan langka yang dilindungi di Indonesia adalah…(badak bercula satu, cendrawasih, dan komodo)
117. Contoh tumbuhan langka yang dilindungi di Indonesia adalah ……(bunga bangkai raksasa, bunga raflesia, dan cendana)
118. Hewan dan tumbuhan langka perlu dilestarikan untuk …………(menjaga keseimbangan alam)
119. Sisa-sisa bagian tubuh makhluk yang telah membatu disebut…………(fosil)
120. Burung cendrawasih hidup di daerah …………(Irian Jaya) (Papua)
121. Badak bercula satu hidup di daerah …………(Ujung Kulon, Ujung barat Jawa Barat)
122. Pulau komodo terletak di wilayah ……………(Nusa Tenggara Timur)
123. Makanan panda adalah ……………(daun bambu)
124. Orangutan hidup di daerah …………(hutan Sumatera dan Kalimantan)
125. Cagar alam yang secara khusus untuk melindungi hewan liar di dalamnya disebut …………
126. Semua tempat pelestarian hewan dan tumbuhan berada di bawah pengelolaan …………
127. Burung surga adalah sebutan lain untuk …………(burung cendrawasih)
128. Kumpulan rambut yang menyatu dan mengeras pada badak disebut……………(cula)
129. Panda berasal dari daratan……………(Cina)
130. Gorila berasal dari …………………(Afrika)
131. Bunga bangkai raksasa hidup di hatan-hutan…………(Sumatera)
132.