Jumat, Januari 01, 2010

BENTUK-BENTUK KARANGAN

BENTUK-BENTUK KARANGAN


Bentuk karangan ada 3 macam :

1. Prosa

2. Puisi

3. Drama

Prosa dibagi menjadi 2 macam :

1. Fiksi

2. Non Fiksi

Puisi adalah karangan yang mengutamakan irama, rima, dan kepadatan makna.

Drama adalah : karangan yang berupa dialog sebagai pembentuk alurnya.

LANGKAH-LANGKAH MENGARANG

1. Menentukan topik, tema, dan judul karangan.

2. Menyusun kerangka karangan.

3. Mengumpulkan data.

4. Mengembangkan kerangka karangan.



Topik adalah gagasan inti karangan yang dijadikan landasan penyusunan karangan.

Topik dinyatakan dalam kata atau kelompok kata.

Misalnya :

• Teknik beternak ayam.

Kebersihan lingkungan.









SYARAT-SYARAT MENENTUKAN TOPIK :

a. Menarik

b. Diketahui / dikuasai penulis

c. Tidak kontroversial

d. Mengandung unsur kebaruan(aktual)

e. Cukup sempit dan terbatas.

Tema adalah : pesan utama yang disampaikan yang disampaikan penulis melalui karangannya.

Tema dirumuskan dalam bentuk kalimat yang lengkap, disusun berdasarkan topik yang telah ditentukan.

Misalnya : Beternak ayam kampung dapat menghasilkan untung besar.

Ciri –ciri tema yang baik :

a. Dirumuskan dalam kalimat yang jelas.

b. Memiliki kesatuan gagasan.

c. Terarah.

d. Mengandung unsur keaslian (kebaruan)

Judul adalah nama suatu karangan atau suatu pokok bahasan.

Judul seringkali dikemukakan dahulu, namun bisa pula dibuat setelah karangan selesai.

Fungsi judul :

 Nama bagi suatu karangan.

 Slogan promosi untuk menarik minat baca.

 Gambaran isi karangan.

 Wujud kreativitas pengarang.

Ciri-ciri judul yang baik :

a. Menarik

b. Menimbulkan rasa penasaran pembaca.

c. Mudah ditangkap maksudnya dan mudah diingat.

Menyusun kerangka karangan

Kerangka karangan adalah :

Rencana kerja yang memuat garis besar suatu karangan.

Manfaat kerangka karangan adalah :

memudahkan penyusunan karangan sehingga menjadi lebih teratur.

Manfaat kerangka karangan adalah :

a. Memudahkan menyusun karangan sehingga karangan menjadi teratur.

b. Memudahkan penempatan bagian karangan yang penting dan yang kurang penting.

c. Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.

d. Membantu pengumpulan sumber-sumber yang diperlukan.

MENGEMBANGKAN KERANGKA KARANGAN

Pola mengembangkan kerangka karangan :

1. Urutan waktu (kronologis).

2. Urutan ruang (spasial).

3. Urutan klimaks atau anti klimaks.

4. Urutan kausalitas.

5. Urutan pemecahan masalah.

6. Urutan umum-khusus.

7. Urutan familiaritas.

Penjelasan

1. Urutan waktu (kronologis) : urutan peristiwa atau tahap-tahap kejadian.

2. Urutan ruang (spasial) : urutan keruangan misalnya dari depan ke belakang atau dari yang terdekat ke yang terjauh.

3. Urutan klimaks adalah apabila bagian penting ditempatkan pada bagian akhir. Sedangkan anti klimaks adalah : bagian penting diletakkan di awal pembahasan.

MAJAS

MAJAS

MAJAS ialah : bahasa yang indah yang digunakan secara imajinatif. Yaitu bentuk penggunaan bahasa dalam berbicara dan menulis yang bertujuan mempengaruhi serta meyakinkan orang lain.

Majas ada 4 macam yaitu:

1. Majas perbandingan.

2. Majas pertentangan.

3. Majas Pertautan.

4. Majas Perulangan.



PERSONIFIKASI

Personifikasi adalah : jenis majas yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa.

 Ranting dan daun-daun turut menari –menari melihatku.

 Kapal itu tenggelam setelah diterjang ombak.

 Malam mendekap tubuh kami dalam kegelapan.



ALEGORI

Alegori merupakan metafora yang diperluas dan berkesinambungan. Tempat atau wadah objek/ gagasan diperlambangkan.



MAJAS PERBANDINGAN

1. Perumpamaan (simile)

2. Kiasan (metafora)

3. Personifikasi

4. Sindiran

5. Antitesis

KIASAN (Metafora)

Metafora (bhs Yunani ; metaphora yg berarti memindahkan. Jadi metafora berarti perbandingan antara dua hal secara implisit dengan menggunakan kalimat yang sikat dan padat.

Contoh :

 Lintah darat = pemeras

 Buaya darat = org yg suka kepada perempuan

 Anak emas = anak kesayangan.

 Jinak-jinak merpati = jinak tetapi sulit dimiliki /didapat.

 Sudah jatuh ditimpa tangga = bahaya yg bertubi-tubi



MAJAS PERTENTANGAN

1. Litotes

2. Ironi

3. Oksimoron

4. Paranomasia

5. Paralipsis

6. Zeugma

7. Hiperbola



MAJAS PERTAUTAN

1. Metonimia

2. Sinekdote

3. Alusio

4. Eufemisme

5. Elipsis

6. Inversi

7. Gradasi



MAJAS PERULANGAN



 Aliterasi

 Antaklasis

 Kiasmus

 Repetisi



Perumpamaan (simile)

Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakekatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama.Simile (Inggris) = seperti. Untuk menyatakan perbandingan menggunakan kata: seperti, bagai, laksana, dsb.

Contoh :

 Laksana bulan purnama.

 Kedudukanya bagai telur di ujung tanduk.

 Pedih hatiku seperti diiris sembilu.

 Ibarat menelan duri.

Kata Depan

PERBEDAAN PENULISAN AWALAN di – ke- dan KATA DEPAN di- ke-




Penulisan awalan di- , ke- dan kata depan di- ke- sering mengalami kekeliruan. Oleh karena itu penulis berusaha untuk mengulas materi ini.

Kata depan antara lain :

o Kata depan sejati (di,ke,dari )

o Kata depan yang lain (oleh, dengan, untuk, pada)

o Kata depan majemuk penulisannya dirangkai atau digabung; daripada, kepada dll.

Imbuhan berupa awalan : ber,se, me,di, ke,pe,ter.

Namun dalam hal ini yang sering menjadi masalah adalah penulisan kata depan di-,ke- dan awalan di-,ke-.

PERBEDAAN AWALAN di- ke- DAN KATA DEPAN di- ke-



NO AWALAN di NO KATA DEPAN di

1 Penulisan awalan di- dirangkai dengan kata dasarnya. 1 Kata depan di- penulisannya dipisah dengan kata yang mengikutinya.

2 Awalan di- akan membentuk kata kerja pasif. 2 Di- kata depan pada umumnya diikuti kata benda dan akan menyatakan keterangan tempat.

3 Awalan di dapat untuk menjawab pertanyaan diapakan? 3 Di- kata depan dapat untuk menjawab pertanyaan di mana?

MAJAS


MAJAS ialah : bahasa yang indah yang digunakan secara imajinatif. Yaitu bentuk penggunaan bahasa dalam berbicara dan menulis yang bertujuan mempengaruhi serta meyakinkan orang lain.

Majas ada 4 macam yaitu:

1. Majas perbandingan.

2. Majas pertentangan.

3. Majas Pertautan.

4. Majas Perulangan.



PERSONIFIKASI

Personifikasi adalah : jenis majas yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa.

 Ranting dan daun-daun turut menari –menari melihatku.

 Kapal itu tenggelam setelah diterjang ombak.

 Malam mendekap tubuh kami dalam kegelapan.



ALEGORI

Alegori merupakan metafora yang diperluas dan berkesinambungan. Tempat atau wadah objek/ gagasan diperlambangkan.



MAJAS PERBANDINGAN

1. Perumpamaan (simile)

2. Kiasan (metafora)

3. Personifikasi

4. Sindiran

5. Antitesis

KIASAN (Metafora)

Metafora (bhs Yunani ; metaphora yg berarti memindahkan. Jadi metafora berarti perbandingan antara dua hal secara implisit dengan menggunakan kalimat yang sikat dan padat.

Contoh :

 Lintah darat = pemeras

 Buaya darat = org yg suka kepada perempuan

 Anak emas = anak kesayangan.

 Jinak-jinak merpati = jinak tetapi sulit dimiliki /didapat.

 Sudah jatuh ditimpa tangga = bahaya yg bertubi-tubi



MAJAS PERTENTANGAN

1. Litotes

2. Ironi

3. Oksimoron

4. Paranomasia

5. Paralipsis

6. Zeugma

7. Hiperbola



MAJAS PERTAUTAN

1. Metonimia

2. Sinekdote

3. Alusio

4. Eufemisme

5. Elipsis

6. Inversi

7. Gradasi



MAJAS PERULANGAN



 Aliterasi

 Antaklasis

 Kiasmus

 Repetisi



Perumpamaan (simile)

Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakekatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama.Simile (Inggris) = seperti. Untuk menyatakan perbandingan menggunakan kata: seperti, bagai, laksana, dsb.

Contoh :

 Laksana bulan purnama.

 Kedudukanya bagai telur di ujung tanduk.

 Pedih hatiku seperti diiris sembilu.

 Ibarat menelan duri.

PUISI DAN JENISNYA

PUISI




PUISI LAMA :

• Pantun

• Syair

• Gurindam



PUISI BARU :

• Soneta

• Balada



JENIS PANTUN

1. Pantun agama

2. Pantun jenaka

3. Pantun teka-teki

4. Pantun nasihat



Syair

Syair berasal dari kata “Syuur” yang berarti perasaan. Syair berasal dari Arab. Masuk ke Indonesia bersama masuknya Islam ke Indonesia.

Syair adalah : cipta sastra yg dapat dipergunakan untuk melukiskan atau menceritakan berbagai cerita, baik cerita yg sebenarnya, lukisan atau sindiran, maupun dongeng yang panjang.





Puisi modern :

Dalam puisi modern yang penting adalah isi dari tulisan puisi tersebut.

Dalam puisi modern bukanlah sajak, bukan irama, bukan pula bentuk yang diutamakan, melainkan isi yang ditonjolkan.



Syarat Gurindam

1. Tiap bait terdiri atas 2 baris

2. Jumlah suku kata 10 – 14 tiap baris.

3. Sajaknya a-a.

4. Dua baris gurindam membentuk kalimat majemuk. Baris pertama merupakan sebab atau alasan, sedangkan baris kedua merupakan akibat, atau balasan apa yg tersebut dalam kalimat pertama.



Contoh Gurindam

Kurang pikir kurang siasat

Tentu dirimu kelak tersesat.



Pikir dahulu sebelum berkata

Supaya terelak silang sengketa



Jika kena penyakit kikir

Sanak saudara lari menyingkir



Orang malas jatuh sengsara

Orang rajin banyak saudara

Barang siapa berbuat jasa

Mulia namanya segenap masa